Cianjur, 30/7 (ANTARA) - Kapolres Cianjur AKBP Djoko Hari Utomo mengimbau masyarakat Cianjur, Jabar, tidak percaya dengan pesan singkat yang mengatasnamakan dirinya.

Hal tersebut terkait beredarnya pesan singkat di tengah masyarakat perihal pelaku penculikan yang mulai melakukan aksinya di wilayah hukum Cianjur.

"Saya imbau masyarakat tidak percaya dengan isu penculikan yang saat ini tengah berkembang di tengah masyarakat baik di Cianjur kota maupun di Cianjur selatan," katanya di Cianjur, Jumat.

Kapolres meminta, agar masyarakat waspada terhadap isu yang dapat memperkeruh dan merusak keamanan di lingkungan masing-masing. Serta selalu waspada terhadap orang asing yang gerak geriknya mencurigakan.

"Sampai hari ini, isu yang menyebutkan ada pelaku penculikan yang berhasil ditangkap dan ada korban yang berhasil ditemukan, itu bohong tidak terbukti," tuturnya.

Sementara itu, selama satu pekan terakhir, masyarakat Cianjur, diresahkan dengan isu penculikan terhadap anak-anak usia sekolah dasar yang oragan tubuhnya di ambil dan tubuhnya di buang.

Akibat merebaknya isu tersebut, banyak orang tua yang anaknya duduk di bangku sekolah dasar, terpaksa mengantar jemput anaknya sebagai upaya terhindar dari penculikan.

"Biasanya anak saya yang duduk di kelas lima sekolah dasar, tidak pernah saya antar jemput. Tapi sejak ada isu culik saya tidak berani melepaskan pergi dan pulang sendiri," kata Lia Rusmiati orang tua siswa SDN di Cianjur kota.

Sementara itu maraknya pesan singkat tentang pelaku penculikan, membuat warga di Cianjur selatan, melakukan pengamanan ekstra di beberapa sekolah dasar.

Bahkan beberapa orang tua siswa khususnya pria terpaksa mengantar jemput anaknya ke sekolah karena takut isu tersebut benar adanya.

"Sudah satu pekan ini, selain banyak orang tua murid yang laki-laki mengantar anaknya ke sekolah, kami pihak sekolah melibatkan warga sekitar untuk menjaga keamanan," tutur kepala sekolah di Kecamatan Cidaun, Cianjur selatan.***3***

Fikri

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010