Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menerima kunjungan Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI) di Mabes Polri, Jakarta, Senin, dalam pertemuan itu dibahas upaya bersama menangkal radikalisme dan intoleransi.

Menurut Kapolri, pendekatan dan diskusi dengan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan sangat penting dilakukan guna menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas).

"Kami siap kerja sama dengan pemuda masjid untuk membangun bangsa," kata Jenderal bintang empat itu.

Mantan Kabareskrim itu mengatakan pendekatan dan diskusi dengan organisasi masyarakat (ormas) keagamaan sangat penting dilakukan guna menjaga Kamtibmas.

Menurut Jenderal bintang empat itu, berbagai bentuk intoleransi dapat dilawan dengan moderasi keagamaan yang memerlukan peran tokoh-tokoh agama.

Kapolri pun mengapresiasi peran ormas yang peduli terhadap bangsa semakin bagus. Dan berharap pemuda masjid yang memiliki basis sampai ke tingkat desa harus saling menguatkan.

"Prinsipnya Polri siap bekerjasama dan mendukung program-program dalam memerangi hal-hal yang menyerang negara," ujar Sigit.

Tidak hanya itu saja, Kapolda Benten itu juga mengajak Pemuda Masjid dan para tokoh agama bersatu membangun bangsa, menghilangkan polarisasi yang ada setelah Pilpres dan Pilkada.

Mantan ajudan Presiden itu juga meminta peran tokoh agama menyosialisasikan protokol kesehatan 5M dan ketahanan pangan melalui program Kampung Tangguh.

Ketua Penasehat BKPRMI Idrus Marham mengatakan basis BKPRMI adalah masjid, maka jika ada masalah di masjid dapat dikoordinasikan dengan pemuda Masjid.

"Kalau ada bencana maka pemuda masjid ikut mengambil bagian dan bagaimana polanya kerja sama pembinaan masyarakat sesuai dengan ciri karakter masing-masing daerah," kata Idrus.

Ketua BKPRMI Said Aldi menambahkan, pihaknya siap bekerja sama dengan polisi di daerah dalam membina ustaz, ustazah serta dai dalam menjaga Kamtibmas dan menutup kemungkinan adanya radikal masuk ke pemuda Masjid.

"Badan Pemuda Masjid dalam membina ustaz, ustazah dan dai kamtibmas sekalian untuk menutup kemungkinan adanya radikal yang akan masuk ke pemuda Masjid," kata Said.

Baca juga: ICIS: Website radikal intoleran harus ditertibkan, ancam keutuhan NKRI

Baca juga: Wapres: Selama tak mengancam, mengkritik bukan tindakan radikal

Baca juga: Dituding radikal, tokoh Tionghoa tegaskan Din Syamsuddin sosok moderat

Pewarta: Laily Rahmawaty

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021