Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menilai daerah Kabupaten Garut, Jawa Barat, memiliki potensi sebagai lokasi pembuatan film karena terdapat beragam tempat yang menarik sehingga perlu didorong agar bisa ditawarkan kepada pegiat perfilman di Indonesia.

"Di Garut ini banyak potensi untuk dijadikan tempat pembuatan film, selain destinasi wisata, dan itu perlu kita eksplorasi," kata Direktur Perfilman Musik dan Media Baru Kemendikbud Ahmad Mahendra usai menggelar nonton bareng film layar lebar di Desa Sirnajaya, Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut, Ahad (21/3) malam.

Ia menuturkan Kabupaten Garut dikenal dengan banyaknya potensi pariwisata alam dan tempat lainnya yang menarik untuk dijadikan kegiatan pembuatan film layar lebar.

Lokasi yang menarik di Kabupaten Garut adalah potensi alamnya, termasuk areal persawahan dan layak dijadikan objek kegiatan film layar lebar, maupun film pendek.





"Garut ini memiliki keindahan, bahkan dulu ada Charlie Chaplin (aktor film luar negeri) pernah berkunjung ke Garut, untuk itu perlu kita eksplorasi," katanya.

Upaya menggali potensi lokasi pembuatan film di Garut itu, kata Ahmad, dimulai dengan mempromosikan keistimewaan tempat yang ada di Garut.

Kemendikbud berupaya mengangkat potensi daerah dengan menggelar lomba pembuatan film pendek di Garut.

"Kita ada beberapa program, ada pembuatan skenario film, ada lomba film pendek, dan itu nanti hasilnya bisa diperkenalkan ke pihak luar termasuk sutradara," katanya.

Anggota Komisi X DPR RI Ferdiansyah mendukung adanya upaya pemerintah maupun pelaku pembuatan film untuk mengangkat potensi yang ada di daerah seperti halnya di Kabupaten Garut.

"Selama ini Garut sudah cukup banyak dijadikan tempat pembuatan film, terutama untuk film pendek," kata politisi Partai Golkar itu.

Baca juga: Film Indonesia dipromosikan di pedesaan Garut

Baca juga: DPR harap acara nonton bareng film di perkampungan bisa dongkrak ekonomi

Baca juga: Kemendikbud dorong masyarakat untuk kreatif buat film di tengah pandemi

Pewarta: Feri Purnama

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021