Unit Usaha Syariah (UUS) PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk meningkatkan status Kantor Cabang Pembantu Syariah (KCPS) di Depok menjadi Kantor Cabang Syariah (KCS) guna mengincar potensi perumahan di kawasan penyangga ibu kota yang berlokasi di Provinsi Jawa Barat.
Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar melalui keterangan di Jakarta, Senin, mengatakan, bisnis perseroan di kota-kota penyangga ibu kota mencatatkan kinerja positif meski berada di situasi pandemi. Lima kantor cabang syariah Bank BTN di Jawa Barat telah menorehkan kinerja melebihi target.
Depok sebagai salah satu kota di Jawa Barat pun mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang cepat ditunjang semakin banyaknya pengembangan perumahan baru dan kawasan pendidikan.
"Kami melihat Depok merupakan kota satelit yang menjadi pusat pemukiman dan pendidikan, karena itu kami berupaya memaksimalkan penggarapan peluang di kedua bidang di kota tersebut dengan meningkatkan status Kantor Cabang Pembantu Syariah Depok menjadi Kantor Cabang Syariah Depok," ujar Hirwandi.
Menurut Hirwandi, ekspansi BTN Syariah di Kota Depok pun akan sejalan dengan bisnis inti Bank BTN di sektor perumahan. Ekspansi BTN Syariah itu pun akan selaras dengan strategi memperluas layanan BTN Syariah berbasis digital di segmen pendidikan.
Adapun, kantor BTN Syariah tersebut tetap berlokasi di Jl. Margonda Raya No. 43B-43D. Hirwandi menyebutkan dengan peningkatan status layanan kantor cabang tersebut diharapkan dapat memberikan ruang yang lebih luas untuk melayani kebutuhan nasabah akan produk dan layanan BTN Syariah.
Dengan peningkatan status tersebut, UUS emiten bersandi saham BBTN itu optimistis mampu menyalurkan pembiayaan sekitar Rp190 miliar pada akhir Desember 2021 atau naik sekitar 18 persen (yoy) di KCS Depok. Aset KCS Depok pun dibidik dapat tumbuh di level sekitar 22 persen pada akhir Desember 2021 menjadi sekitar Rp199 miliar.
Sementara itu, di Jawa Barat, BTN Syariah telah memiliki lima kantor cabang yakni KCS Bandung, KCS Bogor, KCS Bekasi, KCS Cirebon, dan KCS Tasikmalaya. Kendati berada di masa pandemi, jaringan kantor BTN Syariah tersebut berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 7,7 persen secara tahunan (yoy) dari Rp5,99 triliun per Februari 2020 menjadi Rp6,45 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Aset UUS BTN di Jawa Barat juga tercatat tumbuh sebesar 15,07 persen (yoy) dari Rp5,83 per Februari 2020 menjadi Rp6,71 triliun per Februari 2021.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok menunjukkan angkatan kerja di kota satelit tersebut mencapai 68,62 persen dari total jumlah penduduk di wilayah tersebut yang mencapai 2,4 juta jiwa pada 2019. Dengan jumlah angkatan kerja tersebut, diproyeksian kebutuhan akan perumahan masih besar untuk segmen pasar produktif di Kota Depok.
Baca juga: BTN cetak lebih dari 24.000 calon pengembang muda
Baca juga: PLN dan BTN dorong penggunaan kompor listrik induksi
Baca juga: BTN raup kredit baru Rp4,54 triliun dalam Indonesia Property Expo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Direktur Consumer and Commercial Lending Bank BTN Hirwandi Gafar melalui keterangan di Jakarta, Senin, mengatakan, bisnis perseroan di kota-kota penyangga ibu kota mencatatkan kinerja positif meski berada di situasi pandemi. Lima kantor cabang syariah Bank BTN di Jawa Barat telah menorehkan kinerja melebihi target.
Depok sebagai salah satu kota di Jawa Barat pun mencatatkan pertumbuhan ekonomi yang cepat ditunjang semakin banyaknya pengembangan perumahan baru dan kawasan pendidikan.
"Kami melihat Depok merupakan kota satelit yang menjadi pusat pemukiman dan pendidikan, karena itu kami berupaya memaksimalkan penggarapan peluang di kedua bidang di kota tersebut dengan meningkatkan status Kantor Cabang Pembantu Syariah Depok menjadi Kantor Cabang Syariah Depok," ujar Hirwandi.
Menurut Hirwandi, ekspansi BTN Syariah di Kota Depok pun akan sejalan dengan bisnis inti Bank BTN di sektor perumahan. Ekspansi BTN Syariah itu pun akan selaras dengan strategi memperluas layanan BTN Syariah berbasis digital di segmen pendidikan.
Adapun, kantor BTN Syariah tersebut tetap berlokasi di Jl. Margonda Raya No. 43B-43D. Hirwandi menyebutkan dengan peningkatan status layanan kantor cabang tersebut diharapkan dapat memberikan ruang yang lebih luas untuk melayani kebutuhan nasabah akan produk dan layanan BTN Syariah.
Dengan peningkatan status tersebut, UUS emiten bersandi saham BBTN itu optimistis mampu menyalurkan pembiayaan sekitar Rp190 miliar pada akhir Desember 2021 atau naik sekitar 18 persen (yoy) di KCS Depok. Aset KCS Depok pun dibidik dapat tumbuh di level sekitar 22 persen pada akhir Desember 2021 menjadi sekitar Rp199 miliar.
Sementara itu, di Jawa Barat, BTN Syariah telah memiliki lima kantor cabang yakni KCS Bandung, KCS Bogor, KCS Bekasi, KCS Cirebon, dan KCS Tasikmalaya. Kendati berada di masa pandemi, jaringan kantor BTN Syariah tersebut berhasil mencatatkan pertumbuhan pembiayaan sebesar 7,7 persen secara tahunan (yoy) dari Rp5,99 triliun per Februari 2020 menjadi Rp6,45 triliun di bulan yang sama tahun ini.
Aset UUS BTN di Jawa Barat juga tercatat tumbuh sebesar 15,07 persen (yoy) dari Rp5,83 per Februari 2020 menjadi Rp6,71 triliun per Februari 2021.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Depok menunjukkan angkatan kerja di kota satelit tersebut mencapai 68,62 persen dari total jumlah penduduk di wilayah tersebut yang mencapai 2,4 juta jiwa pada 2019. Dengan jumlah angkatan kerja tersebut, diproyeksian kebutuhan akan perumahan masih besar untuk segmen pasar produktif di Kota Depok.
Baca juga: BTN cetak lebih dari 24.000 calon pengembang muda
Baca juga: PLN dan BTN dorong penggunaan kompor listrik induksi
Baca juga: BTN raup kredit baru Rp4,54 triliun dalam Indonesia Property Expo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021