PT Bursa Efek Indonesia (BEI), bersama Self-Regulatory Organization (SRO) lainnya, yakni PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) dan PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI) dengan didukung oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) meluncurkan empat terobosan baru inovasi edukasi digital.
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, empat terobosan baru tersebut terdiri dari IDX Virtual Tour 360, Halaman Edukasi Investasi di Website BEI dan Modul Sekolah Pasar Modal Digital, Kompetisi Galeri Investasi BEI: IDX GI-a-thon, serta konsep Galeri Investasi Edukasi BEI dan Galeri Investasi Digital BEI.
"Terobosan tersebut merupakan respon atas masifnya pertumbuhan investor baru pada awal tahun 2021 ini yang melanjutkan tren positif tahun 2020, tahun kebangkitan investor ritel dalam negeri," ujar Inarno di Jakarta, Jumat.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menuturkan, mulai hari ini beberapa inisiatif digital yang disiapkan dapat digunakan bersama untuk kepentingan edukasi pasar modal,
"BEI memberi kesempatan yang lebih luas kepada semua untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan dukungan teknologi digital," ujar Hasan.
IDX Virtual Tour 360 adalah video berteknologi realitas maya yang dapat diakses dari YouTube channel Indonesia Stock Exchange. Video tersebut memberikan pengalaman berkunjung ke BEI dan Galeri Yuk Nabung Saham dengan sensasi ruang yang nyata. Hal itu BEI lakukan untuk mengakomodasi keingintahuan dan antusiasme para pelajar di seluruh Indonesia.
Sedangkan Halaman Edukasi Investasi pada Website BEI, yang di dalamnya terdapat beberapa Modul Sekolah Pasar Modal Digital. Melalui halaman tersebut, calon investor akan mendapatkan dasar-dasar pendidikan pasar modal yang dapat diakses kapanpun di website BEI.
Setelah mendapatkan bekal edukasi, masyarakat juga dapat membuka rekening efek melalui tautan ke website Anggota Bursa yang menyediakan layanan pembukaan rekening efek secara daring.
"Untuk mendampingi perjalanan investasi investor baru, beberapa video lain terkait produk dan layanan pasar modal juga tersedia pada halaman tersebut," kata Hasan.
Hal itu bertujuan agar kualitas investor baru meningkat seiring dengan semakin mudahnya calon investor untuk mengakses informasi awal tentang pasar modal Indonesia.
Inisiatif ketiga adalah sebuah bentuk apresiasi BEI kepada Galeri Investasi (GI) BEI yang tetap aktif mengupayakan edukasi pasar modal meskipun terdapat keterbatasan akibat pandemi, dan kepada Anggota Bursa Mitra GI BEI yang mengoptimalkan simplifikasi pembukaan rekening efek. Apresiasi tersebut berupa sebuah program tantangan digital, yaitu IDX GI-a-thon.
Melalui IDX GI-a-thon, GI BEI ditantang untuk meningkatkan jumlah kegiatan edukasi walaupun secara digital, meningkatkan jumlah investor, mendorong aktifitas belajar berinvestasi melalui praktik transaksi saham dengan mengutamakan analisis yang benar, mendorong penggunaan AKSes sebagai wujud perlindungan investor, serta bersama-sama dengan BEI dan Anggota Bursa Mitra GI BEI mengoptimalkan penggunaan platform Regional Development Information System. Platform tersebut adalah alat untuk mengelola dan memonitor aktifitas GI BEI di seluruh Indonesia.
"Untuk itu, kepada Kantor Perwakilan BEI, Anggota Bursa Mitra GI BEI, bersiaplah, karena bendera start akan kami kibarkan tepat pada 1 April 2021 mendatang," ujar Hasan.
Inisiatif terakhir dan tidak kalah penting, lanjut Hasan, BEI menyiapkan dua konsep baru kerja sama GI. Konsep baru GI itu dapat diadopsi oleh GI BEI dan Anggota Bursa Mitra GI BEI untuk meningkatkan sinergi serta kolaborasi dari setiap pemangku kepentingan pasar modal yang sejalan dengan percepatan dunia digital. Kedua konsep baru tersebut adalah Galeri Investasi Edukasi (GIE) BEI dan Galeri Investasi Digital (GID) BEI.
GIE BEI merupakan kerja sama empat pihak, yaitu BEI, perusahaan efek Anggota Bursa, GI BEI di perguruan tinggi atau non perguruan tinggi, dan pihak sekolah (sekolah lanjutan tingkat atas atau setara). Nantinya, pihak yang melakukan pengelolaan GIE BEI harus pihak yang telah melakukan kerja sama dalam pendirian GI BEI.
Anggota Bursa Mitra GIE BEI juga akan sama dengan Anggota Bursa Mitra GI BEI pendamping. Sedangkan GID BEI secara umum sama dengan GI BEI, namun tidak memiliki ruangan fisik dan seluruh kegiatan dilakukan secara virtual. Hak dan kewajiban GID BEI sama dengan GI BEI secara umum.
Konsep GIE BEI dan GID BEI itu langsung disambut baik. Sampai dengan 10 Maret 2021, tercatat 30 GIE BEI dan 13 GID BEI langsung mengadopsi konsep baru ini serta melangsungkan pula peluncurannya pada hari ini, Dengan hadirnya GIE BEI dan GID BEI, maka total GI BEI saat ini adalah 550 GI BEI.
Empat inisiatif inovasi edukasi digital yang diluncurkan tersebut menurut Hasan akan terus dikembangkan lebih lanjut oleh BEI.
"Dalam rancangan program kerja ke depannya, kami telah menyiapkan solusi digital lainnya yang akan memudahkan upaya sekaligus kerja kita semua untuk terus bersinergi serta berkolaborasi demi kemajuan pasar modal Indonesia dan mendukung perekonomian nasional,” ujar Hasan.
Sampai dengan Februari 2021, jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai 4.515.103 investor, meningkat 16,35 persen atau penambahan 634.350 investor dibandingkan dengan jumlah investor di akhir tahun 2020.
"Empat terobosan baru ini sejalan dengan upaya SRO dan OJK dalam menyediakan sarana edukasi kepada masyarakat, terutama yang berbasis digital, untuk meningkatkan pertumbuhan investor dari kalangan akademisi dan stakeholders di tengah dampak pandemi COVID-19," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, empat terobosan baru tersebut terdiri dari IDX Virtual Tour 360, Halaman Edukasi Investasi di Website BEI dan Modul Sekolah Pasar Modal Digital, Kompetisi Galeri Investasi BEI: IDX GI-a-thon, serta konsep Galeri Investasi Edukasi BEI dan Galeri Investasi Digital BEI.
"Terobosan tersebut merupakan respon atas masifnya pertumbuhan investor baru pada awal tahun 2021 ini yang melanjutkan tren positif tahun 2020, tahun kebangkitan investor ritel dalam negeri," ujar Inarno di Jakarta, Jumat.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menuturkan, mulai hari ini beberapa inisiatif digital yang disiapkan dapat digunakan bersama untuk kepentingan edukasi pasar modal,
"BEI memberi kesempatan yang lebih luas kepada semua untuk bersinergi dan berkolaborasi dengan dukungan teknologi digital," ujar Hasan.
IDX Virtual Tour 360 adalah video berteknologi realitas maya yang dapat diakses dari YouTube channel Indonesia Stock Exchange. Video tersebut memberikan pengalaman berkunjung ke BEI dan Galeri Yuk Nabung Saham dengan sensasi ruang yang nyata. Hal itu BEI lakukan untuk mengakomodasi keingintahuan dan antusiasme para pelajar di seluruh Indonesia.
Sedangkan Halaman Edukasi Investasi pada Website BEI, yang di dalamnya terdapat beberapa Modul Sekolah Pasar Modal Digital. Melalui halaman tersebut, calon investor akan mendapatkan dasar-dasar pendidikan pasar modal yang dapat diakses kapanpun di website BEI.
Setelah mendapatkan bekal edukasi, masyarakat juga dapat membuka rekening efek melalui tautan ke website Anggota Bursa yang menyediakan layanan pembukaan rekening efek secara daring.
"Untuk mendampingi perjalanan investasi investor baru, beberapa video lain terkait produk dan layanan pasar modal juga tersedia pada halaman tersebut," kata Hasan.
Hal itu bertujuan agar kualitas investor baru meningkat seiring dengan semakin mudahnya calon investor untuk mengakses informasi awal tentang pasar modal Indonesia.
Inisiatif ketiga adalah sebuah bentuk apresiasi BEI kepada Galeri Investasi (GI) BEI yang tetap aktif mengupayakan edukasi pasar modal meskipun terdapat keterbatasan akibat pandemi, dan kepada Anggota Bursa Mitra GI BEI yang mengoptimalkan simplifikasi pembukaan rekening efek. Apresiasi tersebut berupa sebuah program tantangan digital, yaitu IDX GI-a-thon.
Melalui IDX GI-a-thon, GI BEI ditantang untuk meningkatkan jumlah kegiatan edukasi walaupun secara digital, meningkatkan jumlah investor, mendorong aktifitas belajar berinvestasi melalui praktik transaksi saham dengan mengutamakan analisis yang benar, mendorong penggunaan AKSes sebagai wujud perlindungan investor, serta bersama-sama dengan BEI dan Anggota Bursa Mitra GI BEI mengoptimalkan penggunaan platform Regional Development Information System. Platform tersebut adalah alat untuk mengelola dan memonitor aktifitas GI BEI di seluruh Indonesia.
"Untuk itu, kepada Kantor Perwakilan BEI, Anggota Bursa Mitra GI BEI, bersiaplah, karena bendera start akan kami kibarkan tepat pada 1 April 2021 mendatang," ujar Hasan.
Inisiatif terakhir dan tidak kalah penting, lanjut Hasan, BEI menyiapkan dua konsep baru kerja sama GI. Konsep baru GI itu dapat diadopsi oleh GI BEI dan Anggota Bursa Mitra GI BEI untuk meningkatkan sinergi serta kolaborasi dari setiap pemangku kepentingan pasar modal yang sejalan dengan percepatan dunia digital. Kedua konsep baru tersebut adalah Galeri Investasi Edukasi (GIE) BEI dan Galeri Investasi Digital (GID) BEI.
GIE BEI merupakan kerja sama empat pihak, yaitu BEI, perusahaan efek Anggota Bursa, GI BEI di perguruan tinggi atau non perguruan tinggi, dan pihak sekolah (sekolah lanjutan tingkat atas atau setara). Nantinya, pihak yang melakukan pengelolaan GIE BEI harus pihak yang telah melakukan kerja sama dalam pendirian GI BEI.
Anggota Bursa Mitra GIE BEI juga akan sama dengan Anggota Bursa Mitra GI BEI pendamping. Sedangkan GID BEI secara umum sama dengan GI BEI, namun tidak memiliki ruangan fisik dan seluruh kegiatan dilakukan secara virtual. Hak dan kewajiban GID BEI sama dengan GI BEI secara umum.
Konsep GIE BEI dan GID BEI itu langsung disambut baik. Sampai dengan 10 Maret 2021, tercatat 30 GIE BEI dan 13 GID BEI langsung mengadopsi konsep baru ini serta melangsungkan pula peluncurannya pada hari ini, Dengan hadirnya GIE BEI dan GID BEI, maka total GI BEI saat ini adalah 550 GI BEI.
Empat inisiatif inovasi edukasi digital yang diluncurkan tersebut menurut Hasan akan terus dikembangkan lebih lanjut oleh BEI.
"Dalam rancangan program kerja ke depannya, kami telah menyiapkan solusi digital lainnya yang akan memudahkan upaya sekaligus kerja kita semua untuk terus bersinergi serta berkolaborasi demi kemajuan pasar modal Indonesia dan mendukung perekonomian nasional,” ujar Hasan.
Sampai dengan Februari 2021, jumlah investor pasar modal Indonesia telah mencapai 4.515.103 investor, meningkat 16,35 persen atau penambahan 634.350 investor dibandingkan dengan jumlah investor di akhir tahun 2020.
"Empat terobosan baru ini sejalan dengan upaya SRO dan OJK dalam menyediakan sarana edukasi kepada masyarakat, terutama yang berbasis digital, untuk meningkatkan pertumbuhan investor dari kalangan akademisi dan stakeholders di tengah dampak pandemi COVID-19," kata Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Hoesen.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021