Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita menyampaikan Suzuki Motor Corp (SMC) Jepang berkomitmen untuk menambah investasi sebesar Rp1,2 triliun dan akan mengembangkan kendaraan jenis Ertiga.
Hal tersebut disampaikan Menperin Agus Gumiwang usai menggelar pertemuan yang menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat di Tokyo, Jepang.
"Saya bertemu Suzuki. Sampai 2024 itu Suzuki akan menambah investasi Rp1,2 triliun dan ini akan menjadi basis pengembangan Ertiga dan juga XL7 yang basisnya mild hybrid," kata Menperin saat menggelar konferensi pers secara virtual dari Jepang yang disaksikan di Jakarta, Kamis.
Model-model tersebut, lanjut Menperin, akan dikembangkan menjadi produk ekspor untuk memenuhi pasar otomotif di negara-negara Asia dan Latin Amerika.
Sementara itu Duta Besar Indonesia untuk Jepang merangkap Federasi Mikronesia Heri Akhmadi menyampaikan Suzuki memilih untuk mengembangkan mild hybrid karena mereka mempunyai teknologi yang disebut Integrated Starter Generator (ISG).
"Jadi teknologi ISG itu mampu melakukan penghematan bahan bakar hingga 15 persen dan mengurangi emisi 20 persen," ujar Heri.
Menurut Heri, Suzuki menjatuhkan pilihan mild hybrid karena segmen pasar kendaraan yang diproduksi yakni menengah ke bawah. Dengan pertimbangan itu, maka teknologi yang digunakan dinilai cocok untuk pasar Indonesia.
"Jadi tetap komitmen dan pertimbangan mereka, termasuk pertimbangan pasar dan lain-lain, teknologi itu yang dia punya. Dalam hal ini Kemenperin tetap akan mendukung rencana investasi Suzuki ini," pungkas Heri.
Baca juga: Menperin sebut Honda komitmen investasi Rp5,2 triliun dan relokasi pabrik
Baca juga: Menperin: Mitsubishi berkomitmen tambah investasi Rp11,2 triliun pada 2025
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Hal tersebut disampaikan Menperin Agus Gumiwang usai menggelar pertemuan yang menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat di Tokyo, Jepang.
"Saya bertemu Suzuki. Sampai 2024 itu Suzuki akan menambah investasi Rp1,2 triliun dan ini akan menjadi basis pengembangan Ertiga dan juga XL7 yang basisnya mild hybrid," kata Menperin saat menggelar konferensi pers secara virtual dari Jepang yang disaksikan di Jakarta, Kamis.
Model-model tersebut, lanjut Menperin, akan dikembangkan menjadi produk ekspor untuk memenuhi pasar otomotif di negara-negara Asia dan Latin Amerika.
Sementara itu Duta Besar Indonesia untuk Jepang merangkap Federasi Mikronesia Heri Akhmadi menyampaikan Suzuki memilih untuk mengembangkan mild hybrid karena mereka mempunyai teknologi yang disebut Integrated Starter Generator (ISG).
"Jadi teknologi ISG itu mampu melakukan penghematan bahan bakar hingga 15 persen dan mengurangi emisi 20 persen," ujar Heri.
Menurut Heri, Suzuki menjatuhkan pilihan mild hybrid karena segmen pasar kendaraan yang diproduksi yakni menengah ke bawah. Dengan pertimbangan itu, maka teknologi yang digunakan dinilai cocok untuk pasar Indonesia.
"Jadi tetap komitmen dan pertimbangan mereka, termasuk pertimbangan pasar dan lain-lain, teknologi itu yang dia punya. Dalam hal ini Kemenperin tetap akan mendukung rencana investasi Suzuki ini," pungkas Heri.
Baca juga: Menperin sebut Honda komitmen investasi Rp5,2 triliun dan relokasi pabrik
Baca juga: Menperin: Mitsubishi berkomitmen tambah investasi Rp11,2 triliun pada 2025
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021