Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menetapkan lima provinsi sinergitas sebagai upaya pencegahan terorisme di Tanah Air.
"Tahun 2021, ada penambahan dua provinsi, yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah," kata Wakil Ketua Tim Pelaksana Sinergisitas Mayjen TNI Untung Budiharto dalam keterangan pers diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut Untung, sebelumnya program dengan tim yang terdiri atas kementerian dan lembaga itu bekerja di tiga provinsi, yakni Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur.
Untung menegaskan sinergitas yang dikomandoi BNPT itu, terus dikembangkan demi meningkatkan kualitas penanggulangan terorisme di Indonesia. Upaya tersebut direalisasikan melalui pembekalan tenaga pendukung dan fasilitator daerah (fasda) dalam pelaksanaan kegiatan sinergisitas.
Menurut Untung, tenaga pendukung dan fasda harus mewujudkan tujuan pemberantasan terorisme sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018. Selain itu, penyelarasan visi-misi antara pemerintah dengan tenaga pendukung dan fasda dilakukan demi pemberantasan terorisme yang holistik.
Untung menjelaskan bahwa kedua support system pencegahan terorisme di daerah ini dituntut untuk hadir di tengah masyarakat dan mampu mengakomodasi kebutuhan, agar tepat sasaran. Hal tersebut dilakukan, agar masyarakat dapat merasakan kehadiran dan kepedulian negara. Dengan begitu, faktor pendorong terorisme dapat direduksi.
“Tugas mereka yang pertama mensyaratkan kehadiran negara di daerah. Dengan hadirnya kita, push factor terorisme bisa dieliminasi. Lalu mampu meng-explore kebutuhan mereka agar tepat sasaran,” ujar Untung pula.
Sekretaris Tim Sinergisitas Bangbang Surono menyatakan penambahan dua lokasi sinergitas itu sesuai arahan Menko Polhukam Mahfud MD selaku Ketua Pengarah Kegiatan Sinergisitas.
Bangbang Surono berharap dengan bertambahnya lokus sinergisitas itu, komunikasi menjadi kunci penting agar program pencegahan terorisme di tiap provinsi dapat berjalan dengan baik.
Baca juga: BNPT bakal jalankan program deradikalisasi kepada Abu Bakar Ba'asyir
Baca juga: BNPT: Teroris halalkan segala cara himpun dana untuk aksinya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Tahun 2021, ada penambahan dua provinsi, yakni Jawa Barat dan Jawa Tengah," kata Wakil Ketua Tim Pelaksana Sinergisitas Mayjen TNI Untung Budiharto dalam keterangan pers diterima di Jakarta, Kamis.
Menurut Untung, sebelumnya program dengan tim yang terdiri atas kementerian dan lembaga itu bekerja di tiga provinsi, yakni Sulawesi Tengah, Nusa Tenggara Barat, dan Jawa Timur.
Untung menegaskan sinergitas yang dikomandoi BNPT itu, terus dikembangkan demi meningkatkan kualitas penanggulangan terorisme di Indonesia. Upaya tersebut direalisasikan melalui pembekalan tenaga pendukung dan fasilitator daerah (fasda) dalam pelaksanaan kegiatan sinergisitas.
Menurut Untung, tenaga pendukung dan fasda harus mewujudkan tujuan pemberantasan terorisme sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2018. Selain itu, penyelarasan visi-misi antara pemerintah dengan tenaga pendukung dan fasda dilakukan demi pemberantasan terorisme yang holistik.
Untung menjelaskan bahwa kedua support system pencegahan terorisme di daerah ini dituntut untuk hadir di tengah masyarakat dan mampu mengakomodasi kebutuhan, agar tepat sasaran. Hal tersebut dilakukan, agar masyarakat dapat merasakan kehadiran dan kepedulian negara. Dengan begitu, faktor pendorong terorisme dapat direduksi.
“Tugas mereka yang pertama mensyaratkan kehadiran negara di daerah. Dengan hadirnya kita, push factor terorisme bisa dieliminasi. Lalu mampu meng-explore kebutuhan mereka agar tepat sasaran,” ujar Untung pula.
Sekretaris Tim Sinergisitas Bangbang Surono menyatakan penambahan dua lokasi sinergitas itu sesuai arahan Menko Polhukam Mahfud MD selaku Ketua Pengarah Kegiatan Sinergisitas.
Bangbang Surono berharap dengan bertambahnya lokus sinergisitas itu, komunikasi menjadi kunci penting agar program pencegahan terorisme di tiap provinsi dapat berjalan dengan baik.
Baca juga: BNPT bakal jalankan program deradikalisasi kepada Abu Bakar Ba'asyir
Baca juga: BNPT: Teroris halalkan segala cara himpun dana untuk aksinya
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021