Cianjur, 21/7 (ANTARA) - Samsul Bahri (11), juara Olimpiade Matematika dan Sains 2010, di Dinas Pendidikan Cianjur, Jabar, masih menunggu hadiah yang dijanjikan pihak terkait di pemerintah kabupaten setempat.
Menurut Direktur Penanggulangan Narkoba dan AIDS Asep Mirda Yusuf, di Cianjur, Rabu, ketika Samsul menjadi juara Olimpiade Matematika dan Sains Cianjur, dia dijanjikan hadiah dan uang pembinaan.
"Tapi hingga kini hadiah itu tidak kunjung tiba," kata Asep Mirda, yang organisasinya, melalui divisi pendidikannya, memberikan hadiah kejutan kepada Samsul Bahri.
Menurut Asep, hadiah itu juga sebagai wujud kepedulian sekaligus sindiran atas sikap acuh tak acuh pemerintah tersebut.
Siswa kelas 6 SDN Sukamulya III Kecamatan Sukaluyu, Cianjur itu, sempat tertegun ketika mendapatkan hadiah tersebut, Rabu.
Pemberian hadiah dilakukan secara seremonial di sekolahnya, dihadiri kepala sekolah dan kedua orang tua Samsul.
Asep Mirda Yusup menyatakan, pemberian hadiah tersebut sebagai bentuk kekesalan pihaknya atas sikap pemerintah dalam hal ini panitia olimpiade di tingkat kabupaten yang terkesan tidak memiliki kepedulian dan ingkar janji.
"Bagi mereka mungkin hadiah yang dijanjikannya itu kecil dan hal sepele. Tapi bagi anak ini, itu merupakan penghargaan tersendiri," kata Asep
Dia berharap, meskipun hadiah yang diberikannya tidak seberapa, namun setidaknya dapat mengobati rasa kecewa anak jenius tersebut.
Sementara itu, orang tua Samsul mengucapkan terima kasih pada pihak yang masih peduli terhadap anaknya.
"Alhamdulllah ternyata masih ada yang peduli sama anak saya," ujar Sobih, ayah Samsul, yang sehari-hari bekerja sebagai petani serabutan.
Anak pasangan Sobih (45) dan Dede Hendarsih (40), warga Kampung Pasir Domba, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur itu, meraih juara II Olimpiade Matematika dan Sains tingkat Kabupaten Cianjur.
Dirinya pernah dijanjikan akan mendapatkan penghargaan berupa tropi, piagam, dan uang pembinaan. Namun janji tersebut tak kunjung terwujud. ***5***
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Menurut Direktur Penanggulangan Narkoba dan AIDS Asep Mirda Yusuf, di Cianjur, Rabu, ketika Samsul menjadi juara Olimpiade Matematika dan Sains Cianjur, dia dijanjikan hadiah dan uang pembinaan.
"Tapi hingga kini hadiah itu tidak kunjung tiba," kata Asep Mirda, yang organisasinya, melalui divisi pendidikannya, memberikan hadiah kejutan kepada Samsul Bahri.
Menurut Asep, hadiah itu juga sebagai wujud kepedulian sekaligus sindiran atas sikap acuh tak acuh pemerintah tersebut.
Siswa kelas 6 SDN Sukamulya III Kecamatan Sukaluyu, Cianjur itu, sempat tertegun ketika mendapatkan hadiah tersebut, Rabu.
Pemberian hadiah dilakukan secara seremonial di sekolahnya, dihadiri kepala sekolah dan kedua orang tua Samsul.
Asep Mirda Yusup menyatakan, pemberian hadiah tersebut sebagai bentuk kekesalan pihaknya atas sikap pemerintah dalam hal ini panitia olimpiade di tingkat kabupaten yang terkesan tidak memiliki kepedulian dan ingkar janji.
"Bagi mereka mungkin hadiah yang dijanjikannya itu kecil dan hal sepele. Tapi bagi anak ini, itu merupakan penghargaan tersendiri," kata Asep
Dia berharap, meskipun hadiah yang diberikannya tidak seberapa, namun setidaknya dapat mengobati rasa kecewa anak jenius tersebut.
Sementara itu, orang tua Samsul mengucapkan terima kasih pada pihak yang masih peduli terhadap anaknya.
"Alhamdulllah ternyata masih ada yang peduli sama anak saya," ujar Sobih, ayah Samsul, yang sehari-hari bekerja sebagai petani serabutan.
Anak pasangan Sobih (45) dan Dede Hendarsih (40), warga Kampung Pasir Domba, Desa Sukamulya, Kecamatan Sukaluyu, Cianjur itu, meraih juara II Olimpiade Matematika dan Sains tingkat Kabupaten Cianjur.
Dirinya pernah dijanjikan akan mendapatkan penghargaan berupa tropi, piagam, dan uang pembinaan. Namun janji tersebut tak kunjung terwujud. ***5***
Fikri
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010