PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menyiapkan sejumlah strategi yang dapat membantu para pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) Tanah Air untuk bertahan dan bangkit usai pandemi berakhir.
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam pernyataan di Jakarta, Senin, salah satu strategi tersebut adalah melakukan restrukturisasi kredit kepada pelaku usaha yang terkena dampak pandemi COVID-19.
"Nomor satu yang kita bantu pasti yang terdampak pandemi COVID-19. Kemudian kita bantu restrukturisasi kredit dan memberikan modal tambahan untuk mengembangkan bisnis mereka," kata Royke.
Strategi lainnya, tambah dia, adalah mengubah model bisnis para pelaku UMKM tersebut dengan tidak lagi berbasis luring, tapi juga berbasis digital agar mudah diakses.
"Kita ubah basis model bisnisnya untuk jadi platform digital sehingga bisnisnya bisa lebih efisien," ujar Royke.
Selain itu BNI juga mendorong para pelaku UMKM agar dapat memanfaatkan secara optimal jaringan global yang dimiliki perusahaan, terutama untuk memperluas pasar dengan berorientasi kepada bisnis ekspor.
"Kita mau UMKM ini agar go digital, jadi nanti kita mau ambil ini dari nasabah korporasi, kemudian kita kembangkan ke luar negeri dengan channel-channel milik kita," kata Royke.
Ia mengungkapkan BNI sebagai bank milik negara siap mendukung kesuksesan program pemerintah diantaranya Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat adanya pandemi COVID-19.
Oleh karena itu perseroan akan membantu penuh pengusaha Indonesia dalam mengembangkan bisnis ke mancanegara dan mendukung pembiayaan segmen UMKM diaspora di luar negeri.
"Dengan tren cost suku bunga rendah, kita dorong eksportir UMKM ini untuk makin tumbuh dan bersaing supaya ekonomi juga lebih cepat pulih. Bagaimana kita punya jaringan global sehingga UMKM bisa memakai jaringan yang kita miliki untuk ekspor dan go digital," ujar Royke.
Baca juga: Rayakan HUT ke-22, Serikat Pekerja BNI solid dan dukung transformasi
Baca juga: BNI pangkas suku bunga kredit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Direktur Utama BNI Royke Tumilaar dalam pernyataan di Jakarta, Senin, salah satu strategi tersebut adalah melakukan restrukturisasi kredit kepada pelaku usaha yang terkena dampak pandemi COVID-19.
"Nomor satu yang kita bantu pasti yang terdampak pandemi COVID-19. Kemudian kita bantu restrukturisasi kredit dan memberikan modal tambahan untuk mengembangkan bisnis mereka," kata Royke.
Strategi lainnya, tambah dia, adalah mengubah model bisnis para pelaku UMKM tersebut dengan tidak lagi berbasis luring, tapi juga berbasis digital agar mudah diakses.
"Kita ubah basis model bisnisnya untuk jadi platform digital sehingga bisnisnya bisa lebih efisien," ujar Royke.
Selain itu BNI juga mendorong para pelaku UMKM agar dapat memanfaatkan secara optimal jaringan global yang dimiliki perusahaan, terutama untuk memperluas pasar dengan berorientasi kepada bisnis ekspor.
"Kita mau UMKM ini agar go digital, jadi nanti kita mau ambil ini dari nasabah korporasi, kemudian kita kembangkan ke luar negeri dengan channel-channel milik kita," kata Royke.
Ia mengungkapkan BNI sebagai bank milik negara siap mendukung kesuksesan program pemerintah diantaranya Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) akibat adanya pandemi COVID-19.
Oleh karena itu perseroan akan membantu penuh pengusaha Indonesia dalam mengembangkan bisnis ke mancanegara dan mendukung pembiayaan segmen UMKM diaspora di luar negeri.
"Dengan tren cost suku bunga rendah, kita dorong eksportir UMKM ini untuk makin tumbuh dan bersaing supaya ekonomi juga lebih cepat pulih. Bagaimana kita punya jaringan global sehingga UMKM bisa memakai jaringan yang kita miliki untuk ekspor dan go digital," ujar Royke.
Baca juga: Rayakan HUT ke-22, Serikat Pekerja BNI solid dan dukung transformasi
Baca juga: BNI pangkas suku bunga kredit
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021