Bandung, 19/7 (ANTARA) - Bank Syariah Mandiri (BSM) menargetkan penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1 triliun pada akhir 2010.

"Setelah pemerintah memperingan persyaratan KUR, kami optimis pada akhir 2010 BSM bisa menyalurkan senilai Rp1 triliun," kata Direktur Utama Bank Syariah Mandiri, Yuslam fauzi di sela-sela Forum Dialog Ekonomi di Bandung, Senin.

Yuslan menyebutkan, realisasi penyaluran KUR oleh BSM hingga pertengahan Juli 2010 telah mencapai Rp503 miliar yang tersebar di seluruh Indonesia.

Menurut Yuslan, adanya perubahan regulasi dan persyaratan penyaluran KUR akan mempercepat penyerapan KUR oleh para pelaku usaha mikro kecil dan menengah. Pemerintah melalui Kementrian BUMN menargetkan penyaluran kredit pada semester pertama mencapai Rp18 triliun.

"Seharusnya dengan adanya kemudahan penyaluran KUR penyerapan bisa lebih optimal, meski demikian kami tetap harus menjaga kehati-hatian sesuai dengan prinsip perbankan, namun jelas kadarnya lebih lunak," kata Yuslan.

Ia menyebutkan, sejak awal penyaluran kredit BSM sebagian besar ke sektor UKM. Tahun ini ditargetkan penyaluran ke sektor terebut, termasuk melalui KUR mencapai 70 persen.

Sisanya disalurkan kepada kredit korporasi yang saat ini nilainya sudah di bawah penyaluran untuk sektor UMKM. BSM sendiri mendorong pembiayaan ke sektor UMKM dengan mendirikan sejumlah gerai 'Warung Mikro" yang secara khusus melayani pembiayaan kepada UMKM.
"Salah satu tujuan perbankan syariah adalah meningkatkan kesejahteraan kalangan usaha kecil menengah dan mendorong mereka untuk bangkit. Jadi bila ada perbankan syariah yang tidak turun kepada pembiayaan UMKM patut dipertanyakan keberadaanya, jangan-jangan hanya mengejar keuntungan belaka," katanya.

Sementara itu, minat perbankan untuk menyalurkan KUR pasca adanya keringanan yang diumumkan oleh pemerintah cukup besar. Saat ini KUR disalurkan oleh tujuh bank, dan para perkembangannya banyak perbankan yang mengajukan diri menyalurkan kredit itu.

"Banyak Bank Pembangunan Daerah (BPD) yang mengajukan permohonan untuk penyaluran KUR. Itu hal positif sehingga diharapkan penyaluran KUR bisa lebih optimal dan dinikmati oleh masyarakat pelaku usaha kecil menengah," katanya.

Terkait agunan yang masih dianggap memberatkan bagi pelaku UMKM yang membutuhkan pembiayaan menurut Yuslan jelas masih diperlukan.

"Masalah agunan sebenarnya masalah kedua, bila memang usahanya kredible maka peluang dapat pembiayaan lewat KUR cukup besar. Bila masalah itu tidak dihiraukan oleh bankir jelas bermasalah karena bisa dipersalahkan. Kami berharap kemudahan yang digulirkan pemerintah bisa diupayakan semaksimal mungkin tanpa melabrak aturan yang telah ada," kata Dirut BSM itu menambahkan.***2***

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010