Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Cianjur, Jawa Barat mendorong pendidik Sekolah Dasar di daerah itu melakukan kunjungan ke kelompok siswa untuk mengoptimalkan pendampingan, terutama siswa baru yang mengalami kesulitan membaca.

"Mayoritas siswa yang kesulitan membaca ataupun menulis kelas I SD di Tahun Ajaran 2020-2021 karena sejak awal tahun ajaran, mereka tidak mendapatkan pembelajaran langsung, sedangkan pelajaran daring kurang efektif untuk meningkatkan daya baca dan tulis siswa," kata Pejabat Sementara Kepala Disdikbud Kabupaten Cianjur, Himam Haris, saat dihubungi dari Cianjur, Selasa.

Jumlah siswa baru Tahun Ajaran 2020-2021, tingkat SD di Cianjur 1.230 orang, di mana di masing-masing sekolah terdapat 30 siswa yang kesulitan membaca karena tidak mendapatkan bimbingan langsung dari guru. Kemampuan membaca dinilai efektif dipelajari melalui pembelajaran tatap muka. Saat ini, tercatat 32 ribu siswa baru tingkat SD di daerah itu mengalami kesulitan membaca.

Ia mengatakan selama proses belajar mengajar daring, peran orang tua dalam memberikan bimbingan terhadap anak dinilai masih kurang. Hal itu mengakibatkan anak lebih banyak belajar sendiri sehingga sulit memahami pembelajaran yang diberikan guru secara daring.

"Kami mengimbau semua sekolah agar gurunya melakukan kunjungan ke kelompok siswa, terutama untuk siswa kelas I SD yang baru masuk, agar siswa mendapatkan pembelajaran secara maksimal. Meski masih di tengah pandemi kualitas pendidikan Cianjur masih stabil, tidak mengalami penurunan," katanya.

Sebagian besar orang tua siswa baru di Cianjur mengeluhkan masih rendahnya tingkat kemampuan membaca anak mereka karena kurang mendapatkan bimbingan langsung dari tenaga pengajar terkait dengan proses belajar mengajar secara daring di tengah pandemi.

"Terlebih kalau kami yang bekerja, hanya bisa mendampingi anak beberapa jam setiap harinya, sehingga kami berharap pandemi segera berakhir, sehingga anak-anak dapat belajar normal. Pasalnya sampai saat ini, anak saya yang bungsu belum lancar membaca," kata Kanaya (35), salah satu orang tua siswa di daerah itu.

Ia menambahkan untuk menambah jadwal tatap muka agar anaknya dapat dengan cepat belajar membaca dan berhitung, terpaksa ia mengambil jadwal les dengan mendatangkan guru ke rumah bersama dengan beberapa orang tua lainnya yang satu sekolah.

Baca juga: Puluhan mahasiswa dan santri di Cianjur positif COVID-19

Baca juga: Anggota dewan dan staf DPRD Cianjur divaksinasi COVID-19

 

Pewarta: Ahmad Fikri

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021