UPTD Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, Jawa Barat, mencatat harga cabai rawit domba naik cukup tinggi dari Rp40 ribu menjadi Rp110 ribu per kilogram, diduga karena petani gagal panen sehingga stok di distributor minim.
"Untuk harga sayur mayur dan bumbu dapur lainnya masih normal, hanya cabai rawit domba yang meroket dari Rp40 ribu menjadi Rp110 per kilogram, kenaikannya sudah terjadi sejak tiga hari terakhir," kata Kepala UPTD Pasr Induk Pasirhayam Cianjur Doni Tri Wibowo saat dihubungi dari Cianjur, Jumat (26/2).
Ia menjelaskan cuaca ekstrem sejak beberapa bulan terakhir, membuat panen sayur mayur di tingkat petani menurun, sehingga berdampak terhadap pasokan ke sejumlah pasar tradisional, sedangkan tingkat pemakaian masih tetap tinggi dan berdampak terhadap kenaikan harga.
"Banyak petani yang mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrem, sehingga pasokan cabai rawit domba berkurang di pasaran, sedangkan tingkat pemakaian tetap tinggi. Untuk jenis cabai lainnya, seperti cabai merah lombok dan keriting meski mengalami kenaikan, namun tidak sampai melambung," katanya.
Pihaknya memperkirakan kenaikan harga cabai rawit domba tidak akan berlangsung lama, saat ini intensitas hujan mulai berkurang dan petani sudah mulai menyebar benih.
"Harapan kami tidak akan berlangsung lama karena cuaca sudah bersahabat di sejumlah wilayah penghasil cabai," katanya.
Asep Ridwan (42), pedagang cabai di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, mengatakan kenaikan cabai rawit domba sudah terjadi sejak tiga hari yang lalu, akibat minimnya stok di tingkat distributor, sehingga harga melambung di angka Rp110 ribu per kilogram.
Mahalnya cabai rawit domba, membuat angka penjualan menurun karena pembeli membatasi jumlah pembelian. Mereka yang biasa menggunakan cabai rawit domba 2- 4 kilogram, saat ini hanya memesan setengah atau satu kilogram.
"Kalau cabai yang lain paling tinggi mengalami kenaikan Rp10 ribu per kilogram, termasuk cabai rawit hijau. Tapi untuk cabai domba sejak tiga hari terakhir meroket dari Rp40 ribu menjadi Rp110 per kilogram. Kami tidak berani menyimpan stok banyak karena angka penjualan menurun," katanya.
Pihaknya memperkirakan kenaikan harga cabai rawit domba, akan bertahan hingga beberapa pekan ke depan karena cuaca ekstrem yang masih terjadi di sebagian besar wilayah penghasil cabai, seperti Lembang (Bandung Barat) dan Kabupaten Garut.
Baca juga: Harga cabai tanjung tembus Rp40 ribu per kilo di Cianjur
Baca juga: Diskoperindang segera berkoordinasi stabilkan harga cabai di Cianjur
Baca juga: Harga cabai rawit di Cianjur melambung jadi Rp100.000 per kilogram
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Untuk harga sayur mayur dan bumbu dapur lainnya masih normal, hanya cabai rawit domba yang meroket dari Rp40 ribu menjadi Rp110 per kilogram, kenaikannya sudah terjadi sejak tiga hari terakhir," kata Kepala UPTD Pasr Induk Pasirhayam Cianjur Doni Tri Wibowo saat dihubungi dari Cianjur, Jumat (26/2).
Ia menjelaskan cuaca ekstrem sejak beberapa bulan terakhir, membuat panen sayur mayur di tingkat petani menurun, sehingga berdampak terhadap pasokan ke sejumlah pasar tradisional, sedangkan tingkat pemakaian masih tetap tinggi dan berdampak terhadap kenaikan harga.
"Banyak petani yang mengalami gagal panen akibat cuaca ekstrem, sehingga pasokan cabai rawit domba berkurang di pasaran, sedangkan tingkat pemakaian tetap tinggi. Untuk jenis cabai lainnya, seperti cabai merah lombok dan keriting meski mengalami kenaikan, namun tidak sampai melambung," katanya.
Pihaknya memperkirakan kenaikan harga cabai rawit domba tidak akan berlangsung lama, saat ini intensitas hujan mulai berkurang dan petani sudah mulai menyebar benih.
"Harapan kami tidak akan berlangsung lama karena cuaca sudah bersahabat di sejumlah wilayah penghasil cabai," katanya.
Asep Ridwan (42), pedagang cabai di Pasar Induk Pasirhayam Cianjur, mengatakan kenaikan cabai rawit domba sudah terjadi sejak tiga hari yang lalu, akibat minimnya stok di tingkat distributor, sehingga harga melambung di angka Rp110 ribu per kilogram.
Mahalnya cabai rawit domba, membuat angka penjualan menurun karena pembeli membatasi jumlah pembelian. Mereka yang biasa menggunakan cabai rawit domba 2- 4 kilogram, saat ini hanya memesan setengah atau satu kilogram.
"Kalau cabai yang lain paling tinggi mengalami kenaikan Rp10 ribu per kilogram, termasuk cabai rawit hijau. Tapi untuk cabai domba sejak tiga hari terakhir meroket dari Rp40 ribu menjadi Rp110 per kilogram. Kami tidak berani menyimpan stok banyak karena angka penjualan menurun," katanya.
Pihaknya memperkirakan kenaikan harga cabai rawit domba, akan bertahan hingga beberapa pekan ke depan karena cuaca ekstrem yang masih terjadi di sebagian besar wilayah penghasil cabai, seperti Lembang (Bandung Barat) dan Kabupaten Garut.
Baca juga: Harga cabai tanjung tembus Rp40 ribu per kilo di Cianjur
Baca juga: Diskoperindang segera berkoordinasi stabilkan harga cabai di Cianjur
Baca juga: Harga cabai rawit di Cianjur melambung jadi Rp100.000 per kilogram
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021