Satgas COVID-19 Kabupaten Bogor, Jawa Barat mencatat jumlah kasus COVID-19 di wilayahnya sudah mencapai angka 10.061 hingga Kamis (25/2) malam.

"Sebanyak 9.268 kasus sembuh, 91 kasus meninggal dunia, dan 696 kasus yang berstatus positif aktif," ungkap Bupati Bogor Ade Yasin selaku Ketua Satgas Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor.

Ia menyebutkan, kasus penularan COVID-19 di Kabupaten Bogor terbilang masih tinggi. Dalam sehari terdapat tambahan lebih dari 90 kasus baru.



Ade Yasin berharap, masyarakat patuh dalam menerapkan 3M (mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak), sehingga pemerintah tidak harus menerapkan lock down untuk menekan angka penularan COVID-19.

Pasalnya, banyak kalangan menilai kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang berlangsung sejak 26 Januari tidak efektif.

"Efektif tidak efektif tergantung perilaku masyarakat. Mungkin karena sudah kelamaan jenuh akhirnya masyarakat tidak disiplin, malas pakai masker. Ini tugas satgas mulai dari tingkat RT, RW, dan desa, kembali mengedukasi soal pentingnya prokes ke masyarakat," terang Ade Yasin.

Seperti diketahui, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bogor, Jawa Barat memperpanjang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro hingga 8 Maret 2021.

Perpanjangan berdasarkan Keputusan Bupati (Kepbup) nomor 443/174/Kpts/Per-UU/2021 itu berlaku mulai 23 Februari hingga 8 Maret 2021, setelah penerapan pertama pada 9 Februari hingga 22 Februari 2021.

Baca juga: Penanganan COVID-19 Bogor fokus pada lima hal

Baca juga: BPS catat penduduk Kabupaten Bogor berkurang 500 ribu jiwa selama pandemi

Baca juga: Pemkab Bogor bangun posko COVID-19 di tiap desa

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021