Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat (Jabar) berharap PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk atau Bank BJB berperan dalam memberantas keberadaan "Bank Emok" (modus baru rentenir) di tengah masyarakat, khususnya masyarakat di pelosok Jabar.

"Bank BJB harus berperan penuh dalam memberantas Bank Emok karena Jawa Barat ada jutaan pesantren, jutaan kiai dan melalui Visi Jabar Juara Lahir dan Batin dapat membumikan ekonomi syariah yang harus menjadi catatan untuk BJB," kata Wakil Ketua DPRD Jawa Barat H Oleh Soleh, Rabu.

Keberadaan "Bank Emok" sempat menjadi sorotan di Kawasan Barat dan "Bank Emok" merupakan pinjaman mikro yang dinilai sebagai cara baru rentenir beroperasi.

Kata "Emok" berasal dari bahasa Sunda yang artinya berarti cara duduk perempuan lesehan dengan bersimpuh menyilangkan kaki ke belakang. 

Pemberian nama "Bank Emok" karena saat terjadinya transaksi dilakukan secara lesehan di lantai dengan target para  emak-emak atau kaum ibu.

Wakil Ketua DPRD Jabar H Oleh Soleh menuturkan pihaknya memberikan apresiasi kepada Bank BJB  karena meski dalam situasi pandemi COVID-19 bank milik Pemprov Jabar ini tetap melaksanakan SOP sesuai dengan aturan yang ada dan penerapan aturan tersebut sangat berpengaruh terhadap peningkatan pendapatan yang begitu signifikan.

"Sampai hari ini Bank BJB memiliki profit yang bagus melebihi daripada keadaan normal, tentu ini semua atas kinerja yang bagus dari BJB. Mudah-mudahan kedepan bisa terus dipertahankan," katanya.

Politisi dari Fraksi PKB DPRD Jabar ada beberapa hal yang menjadi catatan penting yaitu terkait non performing loan (NPL) atau kredit bermasalah dan kreditn

Pihaknya juga meminta penyaluran kredit harus menjadi perhatian yang sangat penting, karena sampai hari ini Jawa Barat mengalami darurat ekonomi yang semakin parah.

"Dan ini harus segera dipulihkan, nah pihak pusat mempercayakan Bank BJB untuk menyalurkan dana Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) maka penyaluran PEN harus sesegera mungkin dikonsep secara teratur, peta jalan penyaluran PEN ini harus dibuat secara komprehensif agar darurat ekonomi itu bisa segera sembuh," katanya.

Baca juga: Rentenir Bank Emok di Kota Sukabumi akan diberantas

Baca juga: Kredit Anyelir solusi agar warga Kota Sukabumi terbebas dari jeratan rentenir

Baca juga: Cianjur optimalkan fungsi satgas atasi rentenir berkedok koperasi

Pewarta: Ajat Sudrajat

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021