Pemerintah Kabupaten Bogor di Provinsi Jawa Barat menggerakkan instansi pemerintah terkait untuk mengeruk sampah di Sungai Cikeas guna mengatasi masalah pendangkalan sungai, yang menyebabkan banjir pada musim hujan.

Pada Minggu (14/2), Pemerintah Kabupaten Bogor menggerakkan petugas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Dinas Lingkungan Hidup (DLH), Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan Gunungputri, serta warga untuk mengeruk sampah Sungai Cikeas.

"Ada pendangkalan di sini, akan kami keruk, tapi tentu dengan seizin Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) karena ini sebenarnya kewenangan BBWS," kata Bupati Bogor Ade Yasin di Bogor, Senin.

"Jadi ini gabungan, DLH yang angkut sampah lalu pengerukan sungai oleh PUPR dengan alat beratnya. BPBD mitigasinya, karena ini masuk dalam mitigasi bencana," ia menambahkan. Ia mengatakan bahwa menurut hasil pemantauan pencemaran Sungai Cikeas di wilayah Bojongkulur, Kecamatan Gunungputri, sudah menurun.

"Tahun lalu saya tinjau juga titik ini, dari yang saya lihat dan koordinasi dengan Kapolres Bogor memang untuk masalah pencemaran ini Alhamdulillah menurun," kata Ade Yasin.

Pada musim hujan, wilayah Desa Bojongkulur, khususnya Perumahan Villa Mahkota Pesona dan Villa Nusa Indah, kerap kebanjiran luapan air Sungai Cileungsi dan Sungai Cikeas.

Guna meminimalkan potensi banjir, Ade Yasin mengatakan, pemerintah kabupaten selain mengeruk sampah sungai juga memasang 19 pompa penyedot air berkapasitas 100 liter per detik.

Baca juga: Sampah bambu di Bendungan Koja sebagian dari hulu Sungai Cikeas

Baca juga: Aliran sungai Cikeas di Bekasi tertutup 1.200 kubik sampah bambu

Baca juga: Bocah yang hanyut di Sungai Cikeas Bogor ditemukan tewas

Pewarta: M Fikri Setiawan

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021