Kementerian Sosial (Kemensos) RI menyiapkan tim Layanan Dukungan Psikososial (LDP) untuk membantu memulihkan dan memberikan penguatan serta dukungan psikososial bagi korban banjir di Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.
"Hari ini layanan psikososial sudah kita mulai. Sasarannya lebih kepada anak-anak dan lanjut usia (lansia) yang terdampak banjir," kata Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Kesiapsiagaan dan Mitigasi, Kemensos Iyan Kusmadiana saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan tim LDP tersebut penting untuk diterjunkan di lokasi-lokasi bencana agar psikologis para penyintas tidak terganggu akibat musibah yang terjadi.
Selain tim LDP, Kemensos juga memberdayakan 60 para personel Taruna siaga bencana (Tagana) yang terbagi atas dua kelompok.
Guna memenuhi kebutuhan makan dan minum para korban banjir, Kemensos bersama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu, serta Palang Merah Indonesia (PMI) mendirikan dapur umum.
Selain itu, terdapat juga sekitar 15 dapur umum yang didirikan secara swadaya oleh masyarakat setempat dengan bahan logistik disuplai oleh Dinas Sosial Kabupaten Indramayu.
Ia menyebutkan bantuan yang telah disalurkan kepada para pengungsi di antaranya 600 makanan siapa saji, 300 makanan anak-anak, selimut 200 lembar, matras 200, kasur 200 dan 50 unit perlengkapan anak-anak.
Hingga saat ini Iyan memastikan kebutuhan logistik masyarakat di lokasi bencana masih bisa terpenuhi termasuk kebutuhan air bersih.
Terkait kondisi banjir, kata dia, pada Senin (8/2) malam air sudah mulai surut. Namun, pada Selasa pagi air naik kembali. Saat ini, kebutuhan yang paling mendesak di lokasi bencana banjir Indramayu yakni kebutuhan para lansia, popok maupun susu bayi dan lain sebagainya.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini lebih dulu berkunjung ke lokasi bencana pada Senin (8/2) malam. Kedatangan Mensos untuk melakukan koordinasi terkait penanganan termasuk mengecek kesiapan dapur umum untuk pemenuhan kebutuhan korban banjir.*
Baca juga: Mensos Risma tinjau penanganan banjir di Indramayu
Baca juga: Banjir landa 18 kecamatan di Indramayu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Hari ini layanan psikososial sudah kita mulai. Sasarannya lebih kepada anak-anak dan lanjut usia (lansia) yang terdampak banjir," kata Kepala Subdirektorat (Kasubdit) Kesiapsiagaan dan Mitigasi, Kemensos Iyan Kusmadiana saat dihubungi di Jakarta, Selasa.
Ia mengatakan tim LDP tersebut penting untuk diterjunkan di lokasi-lokasi bencana agar psikologis para penyintas tidak terganggu akibat musibah yang terjadi.
Selain tim LDP, Kemensos juga memberdayakan 60 para personel Taruna siaga bencana (Tagana) yang terbagi atas dua kelompok.
Guna memenuhi kebutuhan makan dan minum para korban banjir, Kemensos bersama, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Indramayu, serta Palang Merah Indonesia (PMI) mendirikan dapur umum.
Selain itu, terdapat juga sekitar 15 dapur umum yang didirikan secara swadaya oleh masyarakat setempat dengan bahan logistik disuplai oleh Dinas Sosial Kabupaten Indramayu.
Ia menyebutkan bantuan yang telah disalurkan kepada para pengungsi di antaranya 600 makanan siapa saji, 300 makanan anak-anak, selimut 200 lembar, matras 200, kasur 200 dan 50 unit perlengkapan anak-anak.
Hingga saat ini Iyan memastikan kebutuhan logistik masyarakat di lokasi bencana masih bisa terpenuhi termasuk kebutuhan air bersih.
Terkait kondisi banjir, kata dia, pada Senin (8/2) malam air sudah mulai surut. Namun, pada Selasa pagi air naik kembali. Saat ini, kebutuhan yang paling mendesak di lokasi bencana banjir Indramayu yakni kebutuhan para lansia, popok maupun susu bayi dan lain sebagainya.
Sebelumnya, Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini lebih dulu berkunjung ke lokasi bencana pada Senin (8/2) malam. Kedatangan Mensos untuk melakukan koordinasi terkait penanganan termasuk mengecek kesiapan dapur umum untuk pemenuhan kebutuhan korban banjir.*
Baca juga: Mensos Risma tinjau penanganan banjir di Indramayu
Baca juga: Banjir landa 18 kecamatan di Indramayu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021