Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat menyatakan sudah siap menghadapi musibah banjir yang melanda wilayahnya pada musim penghujan awal tahun 2021 ini.
"Secara prinsip kita sudah siap, Kabupaten Bekasi sudah siap menghadapi musibah banjir di awal tahun ini," kata Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja saat meninjau lokasi banjir di Desa Karangsari, Kecamatan Cikarang Timur, Senin.
Eka mengaku telah menginstruksikan tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, serta aparatur perangkat kecamatan dan desa untuk memetakan wilayah potensi banjir sekaligus melakukan penanganan di titik-titik tersebut.
"Dalam menjalankan tugasnya, tim ini dibantu petugas kepolisian dan TNI. Saat mendapat informasi bencana, tim segera turun ke lokasi. Bukan hanya banjir melainkan bencana lain," katanya.
Pemerintah daerah telah menyiapkan posko-posko pengungsian banjir, dapur umum, serta posko kesehatan di titik rawan banjir guna mengantisipasi permasalahan yang timbul akibat banjir.
Pemerintah Kabupaten Bekasi juga sudah melakukan normalisasi sungai. Sungai-sungai yang berpotensi meluap seperti Sungai Ciherang, Kali Jambe, hingga Kali Ulu telah dinormalisasi sejak tahun lalu.
"Tapi memang curah hujan yang masih sangat tinggi sehingga menyebabkan banjir. Ke depan sudah kami prioritaskan pembangunan tanggul di sekitar sungai," katanya.
Bupati mengajak segenap warga Kabupaten Bekasi untuk bahu membahu menjaga serta membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal untuk menghindari musibah banjir.
"Menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak buang sampah ke sungai, juga membersihkan selokan agar tidak tersumbat dan pada akhirnya menimbulkan banjir," kata Eka Supria Atmaja.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan telah menyiagakan 45 personel BPBD dalam siap siaga menghadapi musibah banjir.
"Mereka juga dibantu relawan-relawan kita, serta relawan destana (desa tanggap bencana) selain juga dari dinas dan aparat. Jadi secara SDM sudah cukup memadai. Kita juga sudah siapkan perahu karet di setiap kecamatan," katanya.
Dia mengaku hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang telah merendam sedikitnya 12 kecamatan di Kabupaten Bekasi hingga saat ini.
"Banjir tersebar di 12 kecamatan dengan ketinggian 30-150 sentimeter. Selain banjir, bencana angin puting beliung juga menyapu permukiman warga di Desa Tamansari, Kecamatan Setu," katanya.
Sebanyak 12 wilayah terdampak banjir di antaranya Kecamatan Cibitung, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cikarang Utara, Cabangbungin, Pebayuran, Sukawangi, Sukakarya, Cikarang Timur, Sukatani, Babelan, dan Kecamatan Muaragembong.
Baca juga: 12 kecamatan di Kabupaten Bekasi terendam banjir
Baca juga: Akibat banjir, 500 keluarga di Muaragembong Bekasi terisolasi
Baca juga: Warga Muaragembong Bekasi minta perbaikan tanggul untuk cegah banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Secara prinsip kita sudah siap, Kabupaten Bekasi sudah siap menghadapi musibah banjir di awal tahun ini," kata Bupati Bekasi Eka Supria Atmaja saat meninjau lokasi banjir di Desa Karangsari, Kecamatan Cikarang Timur, Senin.
Eka mengaku telah menginstruksikan tim gabungan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bekasi, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, serta aparatur perangkat kecamatan dan desa untuk memetakan wilayah potensi banjir sekaligus melakukan penanganan di titik-titik tersebut.
"Dalam menjalankan tugasnya, tim ini dibantu petugas kepolisian dan TNI. Saat mendapat informasi bencana, tim segera turun ke lokasi. Bukan hanya banjir melainkan bencana lain," katanya.
Pemerintah daerah telah menyiapkan posko-posko pengungsian banjir, dapur umum, serta posko kesehatan di titik rawan banjir guna mengantisipasi permasalahan yang timbul akibat banjir.
Pemerintah Kabupaten Bekasi juga sudah melakukan normalisasi sungai. Sungai-sungai yang berpotensi meluap seperti Sungai Ciherang, Kali Jambe, hingga Kali Ulu telah dinormalisasi sejak tahun lalu.
"Tapi memang curah hujan yang masih sangat tinggi sehingga menyebabkan banjir. Ke depan sudah kami prioritaskan pembangunan tanggul di sekitar sungai," katanya.
Bupati mengajak segenap warga Kabupaten Bekasi untuk bahu membahu menjaga serta membersihkan lingkungan sekitar tempat tinggal untuk menghindari musibah banjir.
"Menjaga kebersihan, tidak membuang sampah sembarangan, tidak buang sampah ke sungai, juga membersihkan selokan agar tidak tersumbat dan pada akhirnya menimbulkan banjir," kata Eka Supria Atmaja.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bekasi Henri Lincoln mengatakan telah menyiagakan 45 personel BPBD dalam siap siaga menghadapi musibah banjir.
"Mereka juga dibantu relawan-relawan kita, serta relawan destana (desa tanggap bencana) selain juga dari dinas dan aparat. Jadi secara SDM sudah cukup memadai. Kita juga sudah siapkan perahu karet di setiap kecamatan," katanya.
Dia mengaku hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang telah merendam sedikitnya 12 kecamatan di Kabupaten Bekasi hingga saat ini.
"Banjir tersebar di 12 kecamatan dengan ketinggian 30-150 sentimeter. Selain banjir, bencana angin puting beliung juga menyapu permukiman warga di Desa Tamansari, Kecamatan Setu," katanya.
Sebanyak 12 wilayah terdampak banjir di antaranya Kecamatan Cibitung, Tambun Utara, Tambun Selatan, Cikarang Utara, Cabangbungin, Pebayuran, Sukawangi, Sukakarya, Cikarang Timur, Sukatani, Babelan, dan Kecamatan Muaragembong.
Baca juga: 12 kecamatan di Kabupaten Bekasi terendam banjir
Baca juga: Akibat banjir, 500 keluarga di Muaragembong Bekasi terisolasi
Baca juga: Warga Muaragembong Bekasi minta perbaikan tanggul untuk cegah banjir
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021