Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, masih mendata daerah yang terendam banjir akibat meluapnya beberapa sungai setelah diguyur hujan pada Minggu (7/2).
"Kami masih mendata daerah mana saja yang terendam, karena air baru sampai ke Indramayu," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Indramayu Abdul Fatah di Indramayu, Senin, saat dihubungi melalui telepon seluler.
Fatah mengatakan ada beberapa sungai yang melintas di Kabupaten Indramayu, meluap akibat debit air tinggi setelah diguyur hujan pada Minggu (7/2).
Menurutnya hujan yang terjadi itu hampir merata baik di hulu maupun daerah sepanjang aliran sungai, sehingga mengakibatkan air tidak tertampung.
"Di hulu juga hujannya lama, sehingga membuat daerah hilir seperti Indramayu ini terendam banjir kiriman," tuturnya.
Fatah menambahkan ketinggian air yang merendam juga bervariasi mulai dari 30 sentimeter hingga yang tertinggi yaitu dua meter lebih.
Kondisi itu membuat beberapa warga terpaksa mengungsi, karena tempat tinggalnya sudah tergenang air.
"Di Desa Karangtumaritis, blok satu sampai tujuh ketinggian air lebih dari dua meter dan kami masih melakukan evakuasi," kata Fatah.
Baca juga: Tujuh klaster COVID-19 ditemukan selama pandemi di Indramayu
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Jabar dicecar aliran suap banprov Indramayu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Kami masih mendata daerah mana saja yang terendam, karena air baru sampai ke Indramayu," kata Kepala Seksi Kedaruratan BPBD Kabupaten Indramayu Abdul Fatah di Indramayu, Senin, saat dihubungi melalui telepon seluler.
Fatah mengatakan ada beberapa sungai yang melintas di Kabupaten Indramayu, meluap akibat debit air tinggi setelah diguyur hujan pada Minggu (7/2).
Menurutnya hujan yang terjadi itu hampir merata baik di hulu maupun daerah sepanjang aliran sungai, sehingga mengakibatkan air tidak tertampung.
"Di hulu juga hujannya lama, sehingga membuat daerah hilir seperti Indramayu ini terendam banjir kiriman," tuturnya.
Fatah menambahkan ketinggian air yang merendam juga bervariasi mulai dari 30 sentimeter hingga yang tertinggi yaitu dua meter lebih.
Kondisi itu membuat beberapa warga terpaksa mengungsi, karena tempat tinggalnya sudah tergenang air.
"Di Desa Karangtumaritis, blok satu sampai tujuh ketinggian air lebih dari dua meter dan kami masih melakukan evakuasi," kata Fatah.
Baca juga: Tujuh klaster COVID-19 ditemukan selama pandemi di Indramayu
Baca juga: Wakil Ketua DPRD Jabar dicecar aliran suap banprov Indramayu
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021