Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung, Provinsi Jawa Barat mewacanakan untuk melakukan tes antigen kepada pengunjung kafe guna melacak penyebaran COVID-19 di ruang publik.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna di Bandung, Jumat mengatakan saat ini pihak Dinas Kesehatan masih membuat konsep serta jadwal pengetesan tersebut.
Selain pengunjung kafe, menurutnya para pengunjung tempat hiburan pun akan menjadi sasaran tes antigen.
"Ini akan dicoba lakukan supaya kita bisa lebih optimal di dalam pemetaan dan mendapatkan data-data secara lebih jauh, lebih akurat dari situasi dan kondisi saat ini," kata Ema.
Nantinya pengetesan tersebut akan dilakukan secara acak tanpa diketahui oleh sejumlah pemilik maupun pengelola sejumlah kafe dan tempat hiburan.
Sehingga ia berharap nantinya tidak ada tempat-tempat yang sengaja tutup untuk menghindari tes antigen itu.
"Tempat pengambilan sampelnya nanti jangan diumumkan, biarkan saja, tapi jangan sampai nanti tempatnya tutup," kata dia.
Menurutnya kafe dan tempat hiburan itu dipilih karena saat ini sejumlah sektor bisnis itu merupakan yang mendapat relaksasi selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) atau adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Sehingga, tempat tersebut sejauh ini menurutnya masih berpotensi terjadi kerumunan. Karena sektor-sektor lainnya ia pastikan sudah jarang kerumunan masyarakat.
Selain itu, menurutnya masyarakat Bandung memiliki budaya nongkrong atau "ngopi". Maka, tak heran lokasi kafe dan tempat hiburan cukup jarang sepi pengunjung.
"Kita tunggu kesiapannya, barusan baru dibicarakan saat rapat terbatas, saya yakin Kepala Dinas Kesehatan sekarang sedang mempersiapkan," kata Ema.
Baca juga: Dinkes Kota Bandung ingatkan COVID masih tersebar di ruang publik
Baca juga: Pemkot Bandung sasar tes antigen ke pengunjung tiga hotel
Baca juga: Bandung wajibkan pengunjung tempat hiburan malam tunjukkan hasil tes antigen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Ema Sumarna di Bandung, Jumat mengatakan saat ini pihak Dinas Kesehatan masih membuat konsep serta jadwal pengetesan tersebut.
Selain pengunjung kafe, menurutnya para pengunjung tempat hiburan pun akan menjadi sasaran tes antigen.
"Ini akan dicoba lakukan supaya kita bisa lebih optimal di dalam pemetaan dan mendapatkan data-data secara lebih jauh, lebih akurat dari situasi dan kondisi saat ini," kata Ema.
Nantinya pengetesan tersebut akan dilakukan secara acak tanpa diketahui oleh sejumlah pemilik maupun pengelola sejumlah kafe dan tempat hiburan.
Sehingga ia berharap nantinya tidak ada tempat-tempat yang sengaja tutup untuk menghindari tes antigen itu.
"Tempat pengambilan sampelnya nanti jangan diumumkan, biarkan saja, tapi jangan sampai nanti tempatnya tutup," kata dia.
Menurutnya kafe dan tempat hiburan itu dipilih karena saat ini sejumlah sektor bisnis itu merupakan yang mendapat relaksasi selama pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) atau adaptasi kebiasaan baru (AKB).
Sehingga, tempat tersebut sejauh ini menurutnya masih berpotensi terjadi kerumunan. Karena sektor-sektor lainnya ia pastikan sudah jarang kerumunan masyarakat.
Selain itu, menurutnya masyarakat Bandung memiliki budaya nongkrong atau "ngopi". Maka, tak heran lokasi kafe dan tempat hiburan cukup jarang sepi pengunjung.
"Kita tunggu kesiapannya, barusan baru dibicarakan saat rapat terbatas, saya yakin Kepala Dinas Kesehatan sekarang sedang mempersiapkan," kata Ema.
Baca juga: Dinkes Kota Bandung ingatkan COVID masih tersebar di ruang publik
Baca juga: Pemkot Bandung sasar tes antigen ke pengunjung tiga hotel
Baca juga: Bandung wajibkan pengunjung tempat hiburan malam tunjukkan hasil tes antigen
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021