Pemerintah Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, mendorong pengembangan produk perkebunan daun teh agar menjadi produk unggulan yang bisa menembus pasar ekspor.
"Daun teh ini menjadi salah satu produk perkebunan unggulan di Purwakarta. Bisa dibilang, potensi ekonomi dari komoditi ini cukup besar," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, di Purwakarta, Rabu.
Ia mengatakan kalau saat ini pihaknya tinggal memfasilitasi agar produksi daun teh di daerahnya semakin berkembang dan pemasarannya lebih luas.
Menurut dia, selama ini pemkab terus berupaya untuk mendorong dan menjembatani supaya hasil perkebunan rakyat tersebut bisa menguntungkan dari sisi ekonomi.
"Tentunya akan terus kami support supaya bisa lebih berkembang," kata bupati.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Sri Jaya Midan mengatakan sejauh ini daun teh dari perkebunan rakyat Purwakarta, pangsa pasarnya cukup bagus.
Selain memenuhi kebutuhan lokal, daun teh khas Purwakarta juga ada yang dikirim ke luar daerah. Ke depan pihaknya membidik pasar ekspor.
Ia menyampaikan, daun teh khas Purwakarta banyak yang dikemas menjadi beragam olahan, di antaranya ada yang menjadi teh celup hingga jadi campuran obat herbal. Selain itu, Purwakarta juga memiliki produk white tea yang telah bersertifikat.
Sesuai dengan data dinas pangan dan pertanian setempat, lahan perkebunan teh di Purwakarta luasnya mencapai 4.506 hektare.
Lahan perkebunan teh itu tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes, Bojong dan Kecamatan Darangdan.
Baca juga: Mengangkat lagi tradisi minum teh
Baca juga: Dua kelompok tani teh dan kopi di Garut raih sertifikat organik dari lembaga internasional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Daun teh ini menjadi salah satu produk perkebunan unggulan di Purwakarta. Bisa dibilang, potensi ekonomi dari komoditi ini cukup besar," kata Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika, di Purwakarta, Rabu.
Ia mengatakan kalau saat ini pihaknya tinggal memfasilitasi agar produksi daun teh di daerahnya semakin berkembang dan pemasarannya lebih luas.
Menurut dia, selama ini pemkab terus berupaya untuk mendorong dan menjembatani supaya hasil perkebunan rakyat tersebut bisa menguntungkan dari sisi ekonomi.
"Tentunya akan terus kami support supaya bisa lebih berkembang," kata bupati.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Purwakarta Sri Jaya Midan mengatakan sejauh ini daun teh dari perkebunan rakyat Purwakarta, pangsa pasarnya cukup bagus.
Selain memenuhi kebutuhan lokal, daun teh khas Purwakarta juga ada yang dikirim ke luar daerah. Ke depan pihaknya membidik pasar ekspor.
Ia menyampaikan, daun teh khas Purwakarta banyak yang dikemas menjadi beragam olahan, di antaranya ada yang menjadi teh celup hingga jadi campuran obat herbal. Selain itu, Purwakarta juga memiliki produk white tea yang telah bersertifikat.
Sesuai dengan data dinas pangan dan pertanian setempat, lahan perkebunan teh di Purwakarta luasnya mencapai 4.506 hektare.
Lahan perkebunan teh itu tersebar di empat kecamatan, yakni Kecamatan Wanayasa, Kiarapedes, Bojong dan Kecamatan Darangdan.
Baca juga: Mengangkat lagi tradisi minum teh
Baca juga: Dua kelompok tani teh dan kopi di Garut raih sertifikat organik dari lembaga internasional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021