Wali Kota Bandung Oded M Danial menyebut hari libur panjang khususnya Hari Raya Tahun Baru Imlek yang akan datang perlu diantisipasi guna meminimalisir potensi munculnya klaster COVID-19 baru.

Hari raya bagi warga Tionghoa itu pun pada tahun ini akan jatuh pada akhir pekan, tepatnya Jumat, 12 Februari 2021. Maka dari itu hal tersebut perlu diantisipasi karena berkaca dari sejumlah libur panjang sebelumnya.

"Ketika menghadapi libur itu harus diantisipasi, tadi malam juga (rapat koordinasi) dari beberapa daerah menyampaikan usulan Imlek yang akan datang untuk tidak libur," kata Oded di Bandung, Jawa Barat, Senin.

Menurut Oded, naik turunnya kasus COVID-19 di Kota Bandung memang sedikit banyaknya dipengaruhi oleh adanya libur panjang.

Menjelang akhir tahun 2020 pun Dinkes Kota Bandung menyatakan masih menyelesaikan sejumlah kasus akibat libur panjang Oktober 2020 lalu.

Sejak saat itu kasus COVID-19 di Kota Bandung memang terus meningkat. Sejauh ini pun masih ada 1.526 orang yang belum sembuh dari COVID-19.

Meski begitu, Oded mengatakan sejauh ini ruang isolasi COVID-19 di Kota Bandung masih tersedia dan terkendali. Berdasarkan arahan dari Menteri Kesehatan, menurutnya kini ruang isolasi perlu diprioritaskan kepada orang yang memiliki gejala.

"Kalau yang tidak ada gejala lebih baik mandiri saja, supaya isolasi di rumah sakit untuk bergejala, kita berupaya terus menambah ruang isolasi," kata Oded.

Baca juga: BPOM sebut IFP Bandung kelola vaksin COVID-19 dengan baik

Baca juga: Pemkot Bandung sebut UMKM perlu digitalisasi perkuat pemasaran

 

Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi

Editor : Zaenal A.


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021