Perajin gula semut atau gula aren bubuk di Kecamatan Naringgul, Cianjur, Jawa Barat, terus meningkatkan produksi seiring tingginya kebutuhan pasar selama pandemi COVID-19, berbagai bantuan dari pemerintah termasuk permodalan diharapkan untuk lebih meningkatkan hasil produksi yang banyak diburu pasar lokal hingga luar kota.
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Dikoperindag) Cianjur, Tohari Satra di Cianjur Minggu, mengatakan klaster gula semut menjadi komoditas unggulan dari kecamatan terujung Cianjur, yang banyak diminati pasar sudah masuk dalam data pengembangan dan pembinaan yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan yang selama ini menjadi pembina UMKM di wilayah tersebut, produk gula semut asal Naringgul, banyak diminati pasar lokal hingga nasional, segera mendapat bantuan pembinaan serta pelatihan dalam waktu dekat," katanya.
Bahkan penggerak UMKM yang sudah terbentuk di 372 desa, hingga saat ini, masih terus mendata produk unggulan yang dapat mengembalikan perekonomian setelah pandemi COVID-19 kembali meningkat dengan berbagai bantuan dari pemeritah termasuk pasar yang akan menampung produk tersebut.
"Bentuk bantuan yang diberikan beragam, mulai dari permodalan sampai bantuan alat penunjang produksi, tidak hanya itu, pemkab sduah menjalin kerjasama dengan pengusaha ritel, hotel dan tempat wisata yang akan menjadi pasar potensial bagi produk UMKM Cianjur," katanya.
Sementara Odang Rohmat, perajin gula semut warga Kampung Tegal Bungur, Desa Wanasari, Kecamatan Naringgul, mengatakan membangun usaha gula semut sebagai upaya membantu warga yang terdampak pandemi terutama yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), di mana dia dapat mempekerjakan 8 orang sejak satu tahun terakhir.
Setiap harinya, produksi gula semut terus meningkat seiring tingginya pesanan gula semut mulai dari tingkat lokal hingga luar kota seperti Bandung dan Jabodetabek, sehingga per hari pihaknya menargetkan 350 kilogram gula semut dapat diproduksi untuk memenuhi pesanan.
"Untuk pesanan terus meningkat, namun permodalan dan alat pengemasan, kami masih kekurangan, harapannya mendapat bantuan pemerintah untuk lebih meningatkan produksi dan menambah jumlah pegawai yang selama ini banyak mengharapkan pekerjaan," katanya.
Baca juga: Cianjur targetkan bangun 1.000 km jalan beton hingga 2022
Baca juga: Spektrum - Mengembalikan kejayaan kopi Cianjur untuk mendunia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Dikoperindag) Cianjur, Tohari Satra di Cianjur Minggu, mengatakan klaster gula semut menjadi komoditas unggulan dari kecamatan terujung Cianjur, yang banyak diminati pasar sudah masuk dalam data pengembangan dan pembinaan yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Kami sudah berkoordinasi dengan pihak kecamatan yang selama ini menjadi pembina UMKM di wilayah tersebut, produk gula semut asal Naringgul, banyak diminati pasar lokal hingga nasional, segera mendapat bantuan pembinaan serta pelatihan dalam waktu dekat," katanya.
Bahkan penggerak UMKM yang sudah terbentuk di 372 desa, hingga saat ini, masih terus mendata produk unggulan yang dapat mengembalikan perekonomian setelah pandemi COVID-19 kembali meningkat dengan berbagai bantuan dari pemeritah termasuk pasar yang akan menampung produk tersebut.
"Bentuk bantuan yang diberikan beragam, mulai dari permodalan sampai bantuan alat penunjang produksi, tidak hanya itu, pemkab sduah menjalin kerjasama dengan pengusaha ritel, hotel dan tempat wisata yang akan menjadi pasar potensial bagi produk UMKM Cianjur," katanya.
Sementara Odang Rohmat, perajin gula semut warga Kampung Tegal Bungur, Desa Wanasari, Kecamatan Naringgul, mengatakan membangun usaha gula semut sebagai upaya membantu warga yang terdampak pandemi terutama yang terkena pemutusan hubungan kerja (PHK), di mana dia dapat mempekerjakan 8 orang sejak satu tahun terakhir.
Setiap harinya, produksi gula semut terus meningkat seiring tingginya pesanan gula semut mulai dari tingkat lokal hingga luar kota seperti Bandung dan Jabodetabek, sehingga per hari pihaknya menargetkan 350 kilogram gula semut dapat diproduksi untuk memenuhi pesanan.
"Untuk pesanan terus meningkat, namun permodalan dan alat pengemasan, kami masih kekurangan, harapannya mendapat bantuan pemerintah untuk lebih meningatkan produksi dan menambah jumlah pegawai yang selama ini banyak mengharapkan pekerjaan," katanya.
Baca juga: Cianjur targetkan bangun 1.000 km jalan beton hingga 2022
Baca juga: Spektrum - Mengembalikan kejayaan kopi Cianjur untuk mendunia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021