Bandung, 5/6 (ANTARA) - Tim Penggerak PKK dan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat mendorong agar setiap instansi pemerintah atau swasta di daerah itu menyediakan ruang khusus bagi ibu yang menyusui.

"Proses menyusui ialah sebuah hak dan kewajiban seorang ibu kepada anaknya. Oleh karena itu, kegiatan menyusui harus dilindungi, dan didukung oleh semua pihak," kata Ketua Tim Penggerak PKK Jawa Barat Netty Heryawan, usai menghadiri acara Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia (AIMI) Jabar, di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Sabtu.

Ia mengatakan, dengan disediakan ruang khusus bagi ibu untuk menyusui maka akan mengurangi beban ekonomi keluarga karena tidak harus membeli susu formula.

Pihaknya juga menyayangkan keputusan setiap ibu yang lebih memilih susu formula daripada memberikan ASI eksklusif kepada anakanya.

"Ada hal yang mengggal dalam kampanye menyusui. Kampanye ibu menyusui itu seringkali diganggu oleh berbagai iklan produk susu formula, yang seakan mendorong kaum ibu untuk memilih susu formula ketimbang memberikan ASI," katanya.

Sementara itu Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Alma Lucyati mengatakan, seruan agar setiap kantor pemerintah dan instansi umum lainnya di Jawa Barat, menyediakan ruang khusus bagi ibu yang menyusui, sudah digaungkan sejak beberapa tahun lalu.

"Ini merupakan program lama dan untuk sekarang tinggal menembuhkan kesadaran dari semua pihak agar peduli terhadap ibu yang menyusui. Minimal tempatnya nyaman dan membuat posisi si ibu yang sedang menyusui juga nyaman," kata Alma.

Dalam kesempatan tersebut juga digelar acara "Menyusui Serentak 100 Ibu".

Sebanyak 100 ibu rumah tangga, melakukan kegiatan menyusui bayi serentak, dalam acara Peresmian Asosiasi Ibu Menyusui Indonesia Jawa Barat di Aula Barat Gedung Sate, Bandung.

"Ke-100 ibu yang berpartisipasi pada acara Menyusui Serentak ini sebagian besar adalah anggota milis asiforbaby (AFB) yang berdomisili di Jabar," kata Ketua Panitia AIMI Jabar Dede Gemayuni.

Pendirian AIMI Jabar, kata Dede, bertujuan agar dapat meningkatkan angka ibu menyusui dan bayi yang mendapatkan ASI dengan cara melakukan kegiatan kampanye-kampanye dan edukasi ASI maupun konseling menyusui.

"Tidak hanya itu, AIMI Jabar juga berperan sebagai kelompok pendukung ibu menyusui atau 'mother support group' yang berfungsi untuk memotivasi ibu untuk dapat terus menyusui bayinya," kata Dede.

Ia berharap, ke depannya AIMI Jabar yang didukung oleh PKK Provinsi Jabar dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BKPPB) Jabar dapat semakin terasa manfaatnya, terutama untuk meningkatkan kepedulian terhadap ASI dan angka ibu menyusui.

***3***
B/Z003
(U.KR-ASJ/B/Z003/Z003) 05-06-2010 15:58:45

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010