Pemerintah Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat kini membolehkan para pengungsi korban banjir bandang di Komplek Gunung Mas Puncak, Cisarua pulang ke rumah setelah situasi dianggap kondusif.
"Sandang pangan aman, logistik sangat cukup, lokasi juga sudah bersih. Ada beberapa lokasi yang sudah bisa ditinggali kembali dan masyarakat dapat kembali ke rumahnya masing-masing," kata Bupati Bogor Ade Yasin di Bogor, Minggu.
Para pengungsi pun mulai pulang dari pengungsian satu per satu sejak Sabtu (23/1) siang, seperti salah satu pengungsi Tatan (54) yang lekas bergegas ketika dibolehkan pulang oleh Pemkab Bogor.
“Pemerintah Kabupaten Bogor pun bergerak sangat cepat, semoga semuanya lekas bangkit, dan semoga ini menjadi berkah serta menjadi hikmah tersendiri bagi kami yang menerimanya,” ujarnya.
Sementara, Ketua RT setempat,Cecep Supriadi (38) mengaku terus melakukan pendataan terhadap warganya yang mulai boleh menempati rumahnya, berdasarkan penetapan zona aman dari bencana.
“Sementara yang masih ada di wilayah zona merah banjir, karena rumahnya terdampak banjir masih bertahan di pondok pengungsian PTPN VIII,” tuturnya.
Bupati Ade Yasin menyebutkan bahwa peristiwa banjir bandang yang terjadi pada Selasa (19/1) pagi itu menyebabkan empat rumah dan satu warung rusak, serta merendam puluhan rumah lainnya.
Tercatat sebanyak 180 keluarga (KK) dengan 714 jiwa mengungsi di tempat-tempat yang dianggap aman.
Baca juga: Muhadjir Effendy dan Erick Thohir bahas penanganan bencana di Puncak Bogor
Baca juga: BPBD Bogor evakuasi pengungsi dan bersihkan longsoran banjir
Baca juga: Kemensos bantu Rp229 juta untuk korban bencana di Puncak Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Sandang pangan aman, logistik sangat cukup, lokasi juga sudah bersih. Ada beberapa lokasi yang sudah bisa ditinggali kembali dan masyarakat dapat kembali ke rumahnya masing-masing," kata Bupati Bogor Ade Yasin di Bogor, Minggu.
Para pengungsi pun mulai pulang dari pengungsian satu per satu sejak Sabtu (23/1) siang, seperti salah satu pengungsi Tatan (54) yang lekas bergegas ketika dibolehkan pulang oleh Pemkab Bogor.
“Pemerintah Kabupaten Bogor pun bergerak sangat cepat, semoga semuanya lekas bangkit, dan semoga ini menjadi berkah serta menjadi hikmah tersendiri bagi kami yang menerimanya,” ujarnya.
Sementara, Ketua RT setempat,Cecep Supriadi (38) mengaku terus melakukan pendataan terhadap warganya yang mulai boleh menempati rumahnya, berdasarkan penetapan zona aman dari bencana.
“Sementara yang masih ada di wilayah zona merah banjir, karena rumahnya terdampak banjir masih bertahan di pondok pengungsian PTPN VIII,” tuturnya.
Bupati Ade Yasin menyebutkan bahwa peristiwa banjir bandang yang terjadi pada Selasa (19/1) pagi itu menyebabkan empat rumah dan satu warung rusak, serta merendam puluhan rumah lainnya.
Tercatat sebanyak 180 keluarga (KK) dengan 714 jiwa mengungsi di tempat-tempat yang dianggap aman.
Baca juga: Muhadjir Effendy dan Erick Thohir bahas penanganan bencana di Puncak Bogor
Baca juga: BPBD Bogor evakuasi pengungsi dan bersihkan longsoran banjir
Baca juga: Kemensos bantu Rp229 juta untuk korban bencana di Puncak Bogor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021