Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat telah melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi dampak banjir bandang, mulai dari evakuasi warga terdampak ke tempat pengungsian hingga membersihkan material longsoran banjir yang terjadi di Komplek Gunung Mas, Kawasan Puncak, Cisarua.
"Untuk penanganan, terutama pada hari pertama kemarin itu kita sudah melakukan evakuasi dan penempatan pengungsi di lokasi-lokasi titik pengungsian. Pada hari ini kita sudah melakukan pembersihan material-material yang dibawa atau terbawa oleh luapan air," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Raya Al Fajar saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu malam.
Ia mengatakan upaya penanggulangan dampak banjir bandang di Puncak, Bogor, itu telah dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri atas tim Damkar, BPBD setempat dan instansi terkait lainnya serta banyak relawan dari berbagai lembaga kemanusiaan dan komunitas serta masyarakat umum.
"Semua membantu membersihkan material-material tersebut. Hanya tertinggal satu karena memang lokasinya cukup berat, yaitu banyak material-material seperti pohon tumbang yang terbawa arus, kemudian material lainnya yang menyebabkan rumah itu agak sulit dan kelihatannya penanganannya harus dengan dipindahkan atau direlokasi," katanya.
Terkait kerusakan akibat banjir bandang yang terjadi pada Selasa (19/1), ia mengatakan saat ini ada tiga jembatan mengalami kerusakan, dengan salah satu di antaranya hanyut terbawa banjir.
Kemudian, empat rumah juga mengalami kerusakan, dengan salah satunya rusak berat, sementara sisanya rusak ringan. Selain itu, ada juga satu warung yang rusak karena terkena dampak banjir, akses jalan penghubung ke Rawadulang rusak berat, dan fasilitas agrowisata camping ground rusak dan terendam lumpur.
Sementara itu, untuk posko terpadu, ia mengatakan bahwa posko terpadu telah didirikan sejak dari awal, di antaranya adalah aula guest house yang menjadi posko utama, kemudian posko-posko lain seperti pos dapur umum dan pos kesehatan yang ditempatkan di titik-titik lokasi pengungsian.
Adapun posko pengungsian bagi warga terdampak, saat ini telah didirikan di lima titik, antara lain di Pondok Gunung Mas yang menampung 48 KK dengan 223 jiwa, pengungsian di Rawadulang yang menampung 8 KK dengan 33 jiwa, pos pengungsian Cirohani menampung 2 KK dengan 15 jiwa, penampungan di Kampung Pensiunan dengan 111 KK dan 416 jiwa, serta pos pengungsian di Kampung Citeko yang menampung 11 KK dan 30 jiwa.
Untuk bantuan, posko terpadu telah menerima banyak bantuan dari banyak pihak, tetapi secara umum rata-rata bantuannya berupa sembako, kebutuhan dasar pengungsi seperti sandang, kebutuhan ibu, bayi dan balita serta ibu hamil, biskuit dan lain sebagainya, demikian Raya Al Fajar.
Baca juga: Kemensos bantu Rp229 juta untuk korban bencana di Puncak Bogor
Baca juga: Menko PMK ingin lokasi banjir bandang di Gunung Mas Bogor ditanami vetiver
Baca juga: Bupati Bogor catat tiga jembatan hancur akibat banjir bandang di Puncak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Untuk penanganan, terutama pada hari pertama kemarin itu kita sudah melakukan evakuasi dan penempatan pengungsi di lokasi-lokasi titik pengungsian. Pada hari ini kita sudah melakukan pembersihan material-material yang dibawa atau terbawa oleh luapan air," kata Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor Raya Al Fajar saat dihubungi ANTARA dari Jakarta, Rabu malam.
Ia mengatakan upaya penanggulangan dampak banjir bandang di Puncak, Bogor, itu telah dilakukan oleh tim gabungan yang terdiri atas tim Damkar, BPBD setempat dan instansi terkait lainnya serta banyak relawan dari berbagai lembaga kemanusiaan dan komunitas serta masyarakat umum.
"Semua membantu membersihkan material-material tersebut. Hanya tertinggal satu karena memang lokasinya cukup berat, yaitu banyak material-material seperti pohon tumbang yang terbawa arus, kemudian material lainnya yang menyebabkan rumah itu agak sulit dan kelihatannya penanganannya harus dengan dipindahkan atau direlokasi," katanya.
Terkait kerusakan akibat banjir bandang yang terjadi pada Selasa (19/1), ia mengatakan saat ini ada tiga jembatan mengalami kerusakan, dengan salah satu di antaranya hanyut terbawa banjir.
Kemudian, empat rumah juga mengalami kerusakan, dengan salah satunya rusak berat, sementara sisanya rusak ringan. Selain itu, ada juga satu warung yang rusak karena terkena dampak banjir, akses jalan penghubung ke Rawadulang rusak berat, dan fasilitas agrowisata camping ground rusak dan terendam lumpur.
Sementara itu, untuk posko terpadu, ia mengatakan bahwa posko terpadu telah didirikan sejak dari awal, di antaranya adalah aula guest house yang menjadi posko utama, kemudian posko-posko lain seperti pos dapur umum dan pos kesehatan yang ditempatkan di titik-titik lokasi pengungsian.
Adapun posko pengungsian bagi warga terdampak, saat ini telah didirikan di lima titik, antara lain di Pondok Gunung Mas yang menampung 48 KK dengan 223 jiwa, pengungsian di Rawadulang yang menampung 8 KK dengan 33 jiwa, pos pengungsian Cirohani menampung 2 KK dengan 15 jiwa, penampungan di Kampung Pensiunan dengan 111 KK dan 416 jiwa, serta pos pengungsian di Kampung Citeko yang menampung 11 KK dan 30 jiwa.
Untuk bantuan, posko terpadu telah menerima banyak bantuan dari banyak pihak, tetapi secara umum rata-rata bantuannya berupa sembako, kebutuhan dasar pengungsi seperti sandang, kebutuhan ibu, bayi dan balita serta ibu hamil, biskuit dan lain sebagainya, demikian Raya Al Fajar.
Baca juga: Kemensos bantu Rp229 juta untuk korban bencana di Puncak Bogor
Baca juga: Menko PMK ingin lokasi banjir bandang di Gunung Mas Bogor ditanami vetiver
Baca juga: Bupati Bogor catat tiga jembatan hancur akibat banjir bandang di Puncak
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021