Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Artati Widiarti menyatakan kehadiran Pasar Ikan Modern (PIM) Soreang mendekatkan masyarakat Jawa Barat, khususnya Kabupaten Bandung, dengan berbagai jenis komoditi perikanan.
"Jauh dari laut bukan berarti warga tak bisa menikmati sumber protein yang berasal dari laut," kata Artati dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Artati memaparkan, PIM Soreang dilengkapi sejumlah fasilitas modern seperti 2 unit cold storage dengan kapasitas 30 ton dan 15 ton, ice flake machine (IFM) kapasitas 1,5 ton/hari sebanyak 3 unit, mobil berinsulasi 2 unit, sarana pemasaran roda 3 sebanyak 1 unit, gedung pengelola, gudang, dan IPAL.
Ia mengungkapkan, di situasi pandemi, selama tahun 2020, pedagang ikan di PIM Sabilulungan, Soreang secara keseluruhan mencatatkan omzet Rp3,7 miliar dengan volume penjualan ikan sebanyak 66,7 ton.
Ke depan, Artati mengajak pengelola maupun Pemda Bandung untuk terus mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan pentingnya makan ikan.
Hal tersebut, lanjutnya, termasuk bagaimana cara mencari ikan yang higienis dengan harga terjangkau di Kabupaten Bandung.
"Yakinkan setiap orang yang membeli ikan disini pasti baik kualitasnya, pas timbangannya, dan pas harganya. Untuk itu, tolong dirawat pasar ini dengan baik agar dapat dimanfaatkan selama mungkin dan memberikan keberkahan masyarakat sekitar," ucap Artati.
Ia mengingatkan, konsumsi makanan bergizi pada periode paling awal pertumbuhan, menjadi kunci untuk mengatasi stunting.
Tak hanya itu, ujar dia, makanan bergizi juga berguna untuk menguatkan imun tubuh di masa pandemi COVID-19.
Sebagai salah sumber protein hewani, menurut dia, ikan sangat cocok untuk dikonsumsi semua kalangan.
"Selain harganya yang terjangkau, ikan juga kaya nutrisi yang dibutuhkan tubuh," ujarnya,
Sementara Bupati Bandung Dadang Naser menilai keberadaan PIM di wilayahnya sangatlah strategis mengingat jumlah masyarakat Kabupaten Bandung yang mencapai 3,7 juta penduduk.
Tak hanya itu, Dadang menyebut keberadaan PIM juga turut mendorong peningkatan konsumsi ikan di Kabupaten Bandung dan juga membantu menurunkan angka stunting.
Sebagai gambaran, per tahun 2020, jumlah pasokan ikan untuk konsumsi langsung yang berasal dari PIM Sabilulungan Soreang Bandung sebanyak 1.290.135 kg.
Dengan populasi penduduk mencapai 3,7 juta jiwa, PIM telah berperan dalam peningkatan konsumsi ikan untuk Kabupaten Bandung sebesar 0,35 kg perkapita di tahun 2020.
Kemudian selama bulan Maret-Desember 2020, PIM Sabilulungan Soreang telah menyalurkan 1.221.481 kg ikan untuk program bantuan pangan nontunai (BPNT) masyarakat Kabupaten Bandung.
Sebagai informasi, PIM Soreang tersebut terdiri dari dua lantai di atas lahan seluas 20.288 m2 dengan luas bangunan total 7.257 meter persegi yang dilengkapi dengan fasilitas berupa lapak pemasaran total 220 unit dan foodcourt di lantai 2 sebanyak 24 unit.
Baca juga: Nelayan Garut kesulitan jual ikan ke pasar tradisional
Baca juga: Harga ikan di pasar tradisional Cirebon naik pada Ramadhan
Baca juga: Pengembangan potensi usaha ikan hias di Sukabumi difasilitasi Pemkot
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
"Jauh dari laut bukan berarti warga tak bisa menikmati sumber protein yang berasal dari laut," kata Artati dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Sabtu.
Artati memaparkan, PIM Soreang dilengkapi sejumlah fasilitas modern seperti 2 unit cold storage dengan kapasitas 30 ton dan 15 ton, ice flake machine (IFM) kapasitas 1,5 ton/hari sebanyak 3 unit, mobil berinsulasi 2 unit, sarana pemasaran roda 3 sebanyak 1 unit, gedung pengelola, gudang, dan IPAL.
Ia mengungkapkan, di situasi pandemi, selama tahun 2020, pedagang ikan di PIM Sabilulungan, Soreang secara keseluruhan mencatatkan omzet Rp3,7 miliar dengan volume penjualan ikan sebanyak 66,7 ton.
Ke depan, Artati mengajak pengelola maupun Pemda Bandung untuk terus mengedukasi masyarakat tentang manfaat dan pentingnya makan ikan.
Hal tersebut, lanjutnya, termasuk bagaimana cara mencari ikan yang higienis dengan harga terjangkau di Kabupaten Bandung.
"Yakinkan setiap orang yang membeli ikan disini pasti baik kualitasnya, pas timbangannya, dan pas harganya. Untuk itu, tolong dirawat pasar ini dengan baik agar dapat dimanfaatkan selama mungkin dan memberikan keberkahan masyarakat sekitar," ucap Artati.
Ia mengingatkan, konsumsi makanan bergizi pada periode paling awal pertumbuhan, menjadi kunci untuk mengatasi stunting.
Tak hanya itu, ujar dia, makanan bergizi juga berguna untuk menguatkan imun tubuh di masa pandemi COVID-19.
Sebagai salah sumber protein hewani, menurut dia, ikan sangat cocok untuk dikonsumsi semua kalangan.
"Selain harganya yang terjangkau, ikan juga kaya nutrisi yang dibutuhkan tubuh," ujarnya,
Sementara Bupati Bandung Dadang Naser menilai keberadaan PIM di wilayahnya sangatlah strategis mengingat jumlah masyarakat Kabupaten Bandung yang mencapai 3,7 juta penduduk.
Tak hanya itu, Dadang menyebut keberadaan PIM juga turut mendorong peningkatan konsumsi ikan di Kabupaten Bandung dan juga membantu menurunkan angka stunting.
Sebagai gambaran, per tahun 2020, jumlah pasokan ikan untuk konsumsi langsung yang berasal dari PIM Sabilulungan Soreang Bandung sebanyak 1.290.135 kg.
Dengan populasi penduduk mencapai 3,7 juta jiwa, PIM telah berperan dalam peningkatan konsumsi ikan untuk Kabupaten Bandung sebesar 0,35 kg perkapita di tahun 2020.
Kemudian selama bulan Maret-Desember 2020, PIM Sabilulungan Soreang telah menyalurkan 1.221.481 kg ikan untuk program bantuan pangan nontunai (BPNT) masyarakat Kabupaten Bandung.
Sebagai informasi, PIM Soreang tersebut terdiri dari dua lantai di atas lahan seluas 20.288 m2 dengan luas bangunan total 7.257 meter persegi yang dilengkapi dengan fasilitas berupa lapak pemasaran total 220 unit dan foodcourt di lantai 2 sebanyak 24 unit.
Baca juga: Nelayan Garut kesulitan jual ikan ke pasar tradisional
Baca juga: Harga ikan di pasar tradisional Cirebon naik pada Ramadhan
Baca juga: Pengembangan potensi usaha ikan hias di Sukabumi difasilitasi Pemkot
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021