Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimoeljono menyebut peristiwa longsor di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, menjadi perhatian dari Presiden Joko Widodo.
Karena peristiwa yang terjadi pada Sabtu (9/1) itu telah tercatat menewaskan 21 orang yang tertimbun tanah. Selain itu, kata dia, 19 orang masih belum ditemukan.
"Melihat evakuasi karena 19 yang masih belum ditemukan, dan 21 meninggal, jadi ini perhatian pak Presiden, saya diminta ke sini," kata Basuki saat meninjau longsor, Kamis.
Menurutnya sejumlah peralatan seperti alat berat juga masih bisa disediakan oleh pihaknya. Tetapi karena area yang sempit, ia rasa lokasi longsor tidak cukup menampung alat berat lainnya.
Lalu, dia mengatakan ada sekitar 200 lebih kepala keluarga yang diungsikan atau rumah di sekitar lokasi longsor yang dikosongkan guna mencegah adanya korban jiwa apabila ada longsor susulan.
"Secara prinsip PUPR akan membantu untuk itu. Lalu direlokasi tanahnya akan disiapkan oleh Pemda," kata Basuki.
Adapun ia memastikan, pihaknya bakal mengecek sejumlah pengembang perumahan yang ada di kawasan lokasi longsoran. Dia pun meminta Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk mengevaluasi izin perumahan yang telah keluar di kawasan rawan bencana.
"Ini daerah rawan semua, harus keras tapi harus bijak. Kita semua butuh ruang untuk rumah, iya, tapi harus dilihat yang aman jangan sembrono," kata Basuki.
Baca juga: Menko PMK minta Pemkab Sumedang rehabilitasi lahan longsor
Baca juga: Ahli geologi ITB ingatkan bahaya longsor susulan di Sumedang
Baca juga: BMKG pasang sistem peringatan dini antisipasi longsor susulan di Sumedang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
Karena peristiwa yang terjadi pada Sabtu (9/1) itu telah tercatat menewaskan 21 orang yang tertimbun tanah. Selain itu, kata dia, 19 orang masih belum ditemukan.
"Melihat evakuasi karena 19 yang masih belum ditemukan, dan 21 meninggal, jadi ini perhatian pak Presiden, saya diminta ke sini," kata Basuki saat meninjau longsor, Kamis.
Menurutnya sejumlah peralatan seperti alat berat juga masih bisa disediakan oleh pihaknya. Tetapi karena area yang sempit, ia rasa lokasi longsor tidak cukup menampung alat berat lainnya.
Lalu, dia mengatakan ada sekitar 200 lebih kepala keluarga yang diungsikan atau rumah di sekitar lokasi longsor yang dikosongkan guna mencegah adanya korban jiwa apabila ada longsor susulan.
"Secara prinsip PUPR akan membantu untuk itu. Lalu direlokasi tanahnya akan disiapkan oleh Pemda," kata Basuki.
Adapun ia memastikan, pihaknya bakal mengecek sejumlah pengembang perumahan yang ada di kawasan lokasi longsoran. Dia pun meminta Pemerintah Kabupaten Sumedang untuk mengevaluasi izin perumahan yang telah keluar di kawasan rawan bencana.
"Ini daerah rawan semua, harus keras tapi harus bijak. Kita semua butuh ruang untuk rumah, iya, tapi harus dilihat yang aman jangan sembrono," kata Basuki.
Baca juga: Menko PMK minta Pemkab Sumedang rehabilitasi lahan longsor
Baca juga: Ahli geologi ITB ingatkan bahaya longsor susulan di Sumedang
Baca juga: BMKG pasang sistem peringatan dini antisipasi longsor susulan di Sumedang
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021