Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menyatakan keprihatinan atas bencana yang menimpa sejumlah daerah di Indonesia dan meminta kepada pemerintah untuk menggali akar masalah dari bencana tersebut.
“Tujuannya adalah sebagai langkah preventif. Kalau kita tahu akar persoalan bencana yang terjadi, maka penanggulangannya tak hanya pada saat bencana itu datang, namun sebelum bencana menerpa," kata LaNyalla dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Dia memberi contoh longsor di Sumedang. Jika saja bencana itu disebabkan oleh kerusakan alam, maka sudah semestinya pemerintah daerah melakukan tindakan preventif melalui berbagai macam kebijakan.
"Langkah preventif itu bisa dituangkan melalui peraturan daerah (perda). Dengan begitu, langkah upaya meminimalisasi bencana dapat dilakukan sedini mungkin," papar dia.
Pada saat yang sama, LaNyalla memberikan apresiasi kepada petugas gabungan dan relawan yang bekerja cepat mengevakuasi korban longsor Sumedang.
"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-setingginya kepada petugas gabungan dan relawan yang sudah bekerja keras mengevakuasi korban," tambah dia.
Sebanyak 900 orang dari berbagai unsur dilibatkan dalam proses pencarian di hari ketiga korban longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Petugas SAR gabungan masih mencari korban yang tertimbun longsor di Dusun Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Hingga Minggu (10/1) pukul 16.00 WIB, petugas menemukan 13 korban dalam keadaan meninggal dunia dan 27 korban lainnya masih dalam status pencarian.
Baca juga: Pergerakan tanah masih terjadi di lokasi longsor Cimanggung Sumedang
Baca juga: Pemkab Sumedang akan evaluasi izin pemukiman rawan longsor
Baca juga: Sekda Sumedang sebut lebih dari 14 rumah tertimbun longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021
“Tujuannya adalah sebagai langkah preventif. Kalau kita tahu akar persoalan bencana yang terjadi, maka penanggulangannya tak hanya pada saat bencana itu datang, namun sebelum bencana menerpa," kata LaNyalla dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin.
Dia memberi contoh longsor di Sumedang. Jika saja bencana itu disebabkan oleh kerusakan alam, maka sudah semestinya pemerintah daerah melakukan tindakan preventif melalui berbagai macam kebijakan.
"Langkah preventif itu bisa dituangkan melalui peraturan daerah (perda). Dengan begitu, langkah upaya meminimalisasi bencana dapat dilakukan sedini mungkin," papar dia.
Pada saat yang sama, LaNyalla memberikan apresiasi kepada petugas gabungan dan relawan yang bekerja cepat mengevakuasi korban longsor Sumedang.
"Saya ucapkan terima kasih dan apresiasi setinggi-setingginya kepada petugas gabungan dan relawan yang sudah bekerja keras mengevakuasi korban," tambah dia.
Sebanyak 900 orang dari berbagai unsur dilibatkan dalam proses pencarian di hari ketiga korban longsor di Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Petugas SAR gabungan masih mencari korban yang tertimbun longsor di Dusun Bojongkondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang. Hingga Minggu (10/1) pukul 16.00 WIB, petugas menemukan 13 korban dalam keadaan meninggal dunia dan 27 korban lainnya masih dalam status pencarian.
Baca juga: Pergerakan tanah masih terjadi di lokasi longsor Cimanggung Sumedang
Baca juga: Pemkab Sumedang akan evaluasi izin pemukiman rawan longsor
Baca juga: Sekda Sumedang sebut lebih dari 14 rumah tertimbun longsor
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2021