Bandung, 23/4 (ANTARA) - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat, mendukung upaya Pemprov Jabar membangunan 600 Puskesmas Poned (Pelayanan Obstetri Neonatal Dasar).

"Kalau untuk meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, kami mendukung penuh upaya pembangunan puskesmas poned tersebut," kata Wakil Ketua Komisi E Bidang Kesra DPRD Jawa Barat, Budi Hermansyah, di Bandung, Jumat.

Ia berharap, sebagai wujud dukungan DPRD Jabar guna meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat maka anggaran kesehatan tahun 2011 akan ditingkatkan sebanyak 10 persen.

"Tahun depan, sebagai mana amanat undang-undang dasar, anggaran kesehatan dari APBD akan ditingkatkan 10 persen," kata Budi.

Sebelumnya, Gubernur Jawa Barat menyatakan, tahun 2011 mendatang Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, akan membangunan 600 puskesmas yang dapat melayani rawat inap atau Puskesmas Poned (Pelayanan Obstetri Neonatal Dasar).

"Target tahun 2011-2012, kita akan membangun 600 puskesmas yang bisa melayani rawat inap seperti RSUD atau disebut dengan Puskesmas Ponet," kata Gubernur Jabar.

Ia menjelaskan, alasan utama mengapa Pemprov Jabar harus membangunan ratusan Puskesmas Ponet ialah adanya fakta bahwa 80 persen masyarakat kecil/miskin di Jawa Barat lebih memilih berobat ke puskesmas dibandingkan ke rumah sakit daerah.

"Untuk kesehatan, fakta menunjukkan 80 persen masyarakat miskin jika sakit lebih memilih datang ke Puskesmas, 20 persennya ke RSUD," ujar Gubernur.

Oleh karena itu, untuk tahun depan Pemprov Jawa Barat akan lebih memfokuskan pada pengoptimalan peran small hospital atau puskesmas dalam meningkatkan kesehatan masyarakatnya.

"Sampai saat ini, jumlah Puskesmas Ponet yang ada di Jabar hanya 108 unit saja, mudah-mudahan target 600 pembangunan puskesmas ponet ini bisa tercapai di tahun 2011 atau 2012," katanya.

Pihaknya menyatakan, jika peran puskemas telah optimal maka bukan tidak mungkin indeks prestasi manusia di Jawa Barat akan meningkat.


(U.KR-ASJ/B/M019/M019) 23-04-2010 13:35:20

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010