Karawang, 13/4 (ANTARA) - PT Pupuk Kujang menjamin tidak akan terjadi kelangkaan pupuk di daerah-daerah pemasarannya menyusul kenaikan harga eceran tertinggi (HET) pupuk sejak Jumat (9/4), karena stok pupuk produksi PT Pupuk Kujang melimpah.

"Kami bisa menjamin tidak akan terjadi kelangkaan pupuk hingga beberapa bulan ke depan, karena saat ini stok pupuk urea di gudang lini III dan pabrik mencapai 107.030,16 ton," kata Manajer Komunikasi PT Pupuk Kujang, Arifin, di Karawang, Selasa.

Dikatakannya, dari stok pupuk tersebut, sebanyak 102.318,17 ton pupuk diantaranya disimpan di gudang lini III di wilayah kabupaten/kota yang menjadi daerah tanggung jawab pemasaran PT Pupuk Kujang dan stok yang disimpan di pabrik sebanyak 4.711,99 ton.

Daerah-daerah yang pemasaran pupuknya menjadi tanggung jawab PT Pupuk Kujang itu ialah 20 kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat serta sejumlah kabupaten di Provinsi Jawa Tengah dan Banten.

Menurut Arifin, stok pupuk urea yang kini mencapai 107.030,16 ton itu bisa mencukupi kebutuhan pupuk untuk daerah-daerah yang menjadi tanggung jawab PT Pupuk Kujang hingga Mei mendatang. Bahkan, jika PT Pupuk Kujang tidak memproduksi hingga Mei nanti sekalipun, stok pupuk tidak akan langka.

Atas hal tersebut, ia menjamin kenaikan HET pupuk sebesar 35 persen tidak akan membuat pupuk langka. Apalagi, katanya, saat ini dua pabrik milik PT Pupuk Kujang, yakni Kujang IA dan Kujang IB, produksinya mencapai 3.000 ton urea per hari.

Jika stok pupuk yang ada saat ini ditambah dengan produksi dua pabrik itu, maka stok pupuk urea aman dari ancaman kelangkaan pupuk. Kecuali, jika PT Pupuk Kujang tidak memproduksi pupuk lagi, karena mengalami gangguan, baru bisa terjadi kelangkaan pupuk.

"Kalau melihat data stok pupuk saat ini, kami menjamin tidak akan terjadi kelangkaan pupuk," kata Arifin.

Sebelumnya, para petani di Karawang mengkhawatirkan kenaikan HET pupuk bisa mengakibatkan kelangkaan pupuk di pasaran, karena kenaikan pupuk terjadi pada masa tanam.

"Kalau pupuk naik, masih bisa pinjam uang untuk membeli pupuk. Tetapi, kalau sudah langka itu cukup menyulitkan. Mudah-mudahan tidak akan langka setelah pemerintah menaikkan harga pupuk," kata Awan (48), salah seorang petani di Desa Tunggakjati, Kecamatan Karawang Barat, Karawang.

Meski demikian, ia mengaku, hingga kini aneka jenis pupuk masih mudah diperoleh dari kios-kios pupuk yang ada di daerahnya dan harganya sudah mengalami kenaikan. Tetapi, ketersediaan pupuk itu dikhawatirkan tidak berlangsung lama dan akan mengalami kelangkaan.

Sementara itu, sesuai dengan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 32 tahun 2010, kenaikan HET pupuk bersubsidi yang berlaku mulai 9 April mencapai 30 hingga 35 persen.

Dengan kenaikan harga itu, maka HET pupuk urea saat ini Rp1.600 per kilogram, dari harga sebelumnya Rp1.200, pupuk SP-36 dari Rp1.550 menjadi Rp2.000 per kilogram, pupuk ZA dari Rp1.050 menjadi Rp1.400 per kilogram, dan pupuk NPK naik dari kisaran Rp1.586-Rp1.830 menjadi Rp2.300 per kilogram.

(KR-MAK)
(T.KR-MAK/B/S022/S022) 13-04-2010 17:36:02

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010