Garut, 12/4 (ANTARA) - Salah satu judul buku terkenal "Warnasari" (dua jilid), tulisan Raden Ayu (RA) Lasminingrat, kini terdapat di Canberra Australia yang transkripnya akan segera dikirimkan ke Garut melalui email.

Sedangkan buku lainnya dengan judul "Carita Erman" juga dua jilid terbitan 1911 telah diperoleh dari Perpustakaan Nasional, kata istri wakil bupati setempat Ny. Rani Permata yang juga Ketua Konsorsium Gerakan Rela Untuk Mereka, Senin.

"Warnasari" disadur dan diterjemahkan kedalam bahasa Sunda dari "Vertelsels het wonderland voor kinderen, klein en groot" karangan Mdrchen van Grimm dan J.A.A. Goeverneur, katanya.

Dikatakannya, masih terus mencari bukti sejarah yang faktual untuk dibahas bersama jajaran Dinas Sosial provinsi Jawa Barat di Bandung pada 17 April 2010 dan berharap pemerintah pusat bisa mengabulkan dambaan masyarakat kabupaten Garut, agar RA Lasminingrat ditetapkan menjadi Pahlawan Nasional.

Pada prinsipnya warga kabupaten Garut telah berupaya keras mengusung ketokohan RA Lasminingrat untuk diakui pemerintah sebagai Pahlawan Nasional, karena masyarakat Garut merasa memiliki intelektual perempuan pertama di Indonesia.

Lasminingrat meninggal pada 10 April 1948 dalam usia 105 tahun. Perjuangannya dalam memajukan pendidikan dilanjutkan oleh saudaranya RA Purnamaningrat, ungkap Rani Permata.

Prof Lina Lubis dari Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, juga telah menyeminarkan ketokohan RA Lasminingrat, di gedung Pendopo kabupaten Garut pada 2007.

Sementara itu pakar hukum dan dosen pasca sarjana Fakultas Hukum Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Dr Hj. Antje Mariana Ma'mun, SH kepada ANTARA mengemukakan, Lasminingrat diyakininya sebagai inspirator bagi RA Kartini dan Rd. Dewi Sartika.

Menurut keturunan kelima RA Lasminingrat itu, Lasminingrat merupakan intelektual perempuan pertama di Indonesia yang sangat tinggi jasanya terdapat dunia pendidikan khususnya bagi kaum perempuan, karena selain mengajarkan pendidikan formal, juga menjahit, memasak serta etika budi pekerti.

Ketokohan Lasminingrat memberantas kebodohan dan kedunguan kaum perempuan, jauh sebelum mantan Sekjen PBB, Kofi Annan menyatakan "mendidik seorang laki-laki hanya membangun seorang, namun mendidik seorang perempuan membangun satu generasi", ungkap Antje Mariana Ma'mun.





(U.KR-HT/B/Y003/Y003) 12-04-2010 19:11:31

Pewarta:

Editor :


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010