Ketua TP-PKK Provinsi Jawa Barat (Jabar) Atalia Praratya Ridwan Kamil membuka Pelaksanaan Rapid Test Gratis untuk Kaum Perempuan dalam rangka Peringatan Hari Ibu ke-92 di Gedung Sate, Kota Bandung, Rabu.
Pada kegiatan itu disiapkan sebanyak 3.250 tes cepat COVID-19.
Turut hadir melalui konferensi video TP-PKK kabupaten/kota di Jabar dan 11 Organisasi Kewanitaan di Jabar. Selain itu, kegiatan tersebut digelar secara serentak pada minggu ini oleh TP-PKK di Indonesia.
“Hari ini adalah rapid test gratis untuk para ibu dan perempuan dalam rangkaian Hari Ibu yang memang digagas sangat luar biasa oleh Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) melalui Ketua Tim Penggerak PKK Pusat, Ibu Tito Karnavian. Jadi, hari ini adalah pelaksanaan launching untuk wilayah Jawa Barat bersama 27 kota/kabupaten,” kata Atalia.
Rapid test tersebut berasal dari bantuan sejumlah pihak, mulai dari Dinas Kesehatan Jabar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, sampai Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK).
“Kami mendapatkan dukungan luar biasa dari Dinas Kesehatan Jabar, BPBD Jabar, termasuk juga dari IKAPTK, sebanyak 3.250 (rapid test) dan ini kami sebarkan juga sebagai stimulan kepada 27 kota/kabupaten,” ujar Atalia.
“Harapannya, mereka (TP-PKK kabupaten/kota) akan mampu terus menambah jumlah rapid test tersebut sehingga bisa juga sampai ke wilayah kecamatan dan juga desa,” katanya.
Atalia mengatakan, mereka yang reaktif rapid test akan langsung menjalani pengetesan (testing) metode uji usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR).
“Kita kerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat. Ada labkesda masing-masing (kabupaten/kota) yang akan melakukan pengecekan ulang untuk swab-nya,” katanya.
Melalui kegiatan tersebut, Atalia berharap kaum perempuan dan ibu dapat menjadi pendorong sekaligus pengingat budaya sehat dalam keluarga. Tujuannya supaya mampu melindungi diri dan anggota keluarganya dari berbagai macam penyakit, termasuk COVID-19.
“Kami hadirkan juga hari ini adalah perwakilan dari organisasi perempuan di Jawa Barat, dengan harapan mereka pun tetap mampu menjaga diri juga menginformasikan terkait Ingat Pesan Ibu 3M itu kepada seluruh pengurus dan anggotanya,” ujarnya.
Atalia menyatakan, TP-PKK turut berkontribusi dalam penanganan COVID-19. Sebab, TP-PKK Jabar intens menjalankan tiga fungsi dalam Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar, yaitu pendataan, sosialisasi-edukasi, dan penggerakan.
Oleh karena itu, Atalia mengajak seluruh kaum perempuan dan organisasi kewanitaan yang ada di Jabar untuk terus menyosialisasikan dan mengedukasi pencegahan COVID-19 dimulai dari lingkungan keluarga.
“Saya ingin pada momen ini kita sama-sama bergandengan tangan, saling merangkai kekuatan, berkolaborasi terkait pencegahan COVID-19. Kita masing-masing perempuan bisa menyuarakan berkaitan dengan sosialisasi edukasi di tengah masyarakat termasuk keluarga kita,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar Berli Hamdani Gelung Sakti menekankan pentingnya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya mencegah penularan COVID-19.
Menurut Berli, mencuci tangan yang menjadi kebiasaan atau budaya masyarakat Jabar, seperti akan makan menggunakan tangan, penting diterapkan dalam setiap kesempatan di masa pandemi. Mencuci tangan pakai sabun, kata ia, bisa menekan angka penularan penyakit, tidak hanya COVID-19, lebih dari 90 persen.
Baca juga: Gubenur: Jabar wacanakan wisatawan wajib membawa hasil tes cepat antigen
Baca juga: 408 orang reaktif dari hasil tes cepat di objek wisata Jawa Barat
Baca juga: Gubernur Jabar: 100 orang reaktif usai tes cepat di berbagai tempat wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Pada kegiatan itu disiapkan sebanyak 3.250 tes cepat COVID-19.
Turut hadir melalui konferensi video TP-PKK kabupaten/kota di Jabar dan 11 Organisasi Kewanitaan di Jabar. Selain itu, kegiatan tersebut digelar secara serentak pada minggu ini oleh TP-PKK di Indonesia.
“Hari ini adalah rapid test gratis untuk para ibu dan perempuan dalam rangkaian Hari Ibu yang memang digagas sangat luar biasa oleh Kemendagri (Kementerian Dalam Negeri) melalui Ketua Tim Penggerak PKK Pusat, Ibu Tito Karnavian. Jadi, hari ini adalah pelaksanaan launching untuk wilayah Jawa Barat bersama 27 kota/kabupaten,” kata Atalia.
Rapid test tersebut berasal dari bantuan sejumlah pihak, mulai dari Dinas Kesehatan Jabar, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar, sampai Ikatan Keluarga Alumni Pendidikan Tinggi Kepamongprajaan (IKAPTK).
“Kami mendapatkan dukungan luar biasa dari Dinas Kesehatan Jabar, BPBD Jabar, termasuk juga dari IKAPTK, sebanyak 3.250 (rapid test) dan ini kami sebarkan juga sebagai stimulan kepada 27 kota/kabupaten,” ujar Atalia.
“Harapannya, mereka (TP-PKK kabupaten/kota) akan mampu terus menambah jumlah rapid test tersebut sehingga bisa juga sampai ke wilayah kecamatan dan juga desa,” katanya.
Atalia mengatakan, mereka yang reaktif rapid test akan langsung menjalani pengetesan (testing) metode uji usap (swab test) Polymerase Chain Reaction (PCR).
“Kita kerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat. Ada labkesda masing-masing (kabupaten/kota) yang akan melakukan pengecekan ulang untuk swab-nya,” katanya.
Melalui kegiatan tersebut, Atalia berharap kaum perempuan dan ibu dapat menjadi pendorong sekaligus pengingat budaya sehat dalam keluarga. Tujuannya supaya mampu melindungi diri dan anggota keluarganya dari berbagai macam penyakit, termasuk COVID-19.
“Kami hadirkan juga hari ini adalah perwakilan dari organisasi perempuan di Jawa Barat, dengan harapan mereka pun tetap mampu menjaga diri juga menginformasikan terkait Ingat Pesan Ibu 3M itu kepada seluruh pengurus dan anggotanya,” ujarnya.
Atalia menyatakan, TP-PKK turut berkontribusi dalam penanganan COVID-19. Sebab, TP-PKK Jabar intens menjalankan tiga fungsi dalam Komite Kebijakan Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Daerah Provinsi Jabar, yaitu pendataan, sosialisasi-edukasi, dan penggerakan.
Oleh karena itu, Atalia mengajak seluruh kaum perempuan dan organisasi kewanitaan yang ada di Jabar untuk terus menyosialisasikan dan mengedukasi pencegahan COVID-19 dimulai dari lingkungan keluarga.
“Saya ingin pada momen ini kita sama-sama bergandengan tangan, saling merangkai kekuatan, berkolaborasi terkait pencegahan COVID-19. Kita masing-masing perempuan bisa menyuarakan berkaitan dengan sosialisasi edukasi di tengah masyarakat termasuk keluarga kita,” katanya.
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jabar Berli Hamdani Gelung Sakti menekankan pentingnya menerapkan Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sebagai upaya mencegah penularan COVID-19.
Menurut Berli, mencuci tangan yang menjadi kebiasaan atau budaya masyarakat Jabar, seperti akan makan menggunakan tangan, penting diterapkan dalam setiap kesempatan di masa pandemi. Mencuci tangan pakai sabun, kata ia, bisa menekan angka penularan penyakit, tidak hanya COVID-19, lebih dari 90 persen.
Baca juga: Gubenur: Jabar wacanakan wisatawan wajib membawa hasil tes cepat antigen
Baca juga: 408 orang reaktif dari hasil tes cepat di objek wisata Jawa Barat
Baca juga: Gubernur Jabar: 100 orang reaktif usai tes cepat di berbagai tempat wisata
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020