Tim pengabdian masyarakat (pengmas) Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) yang diketuai Rika Tri Yunarti, M.Eng, Ph.D menjalankan program pengmas untuk memperkenalkan dunia sains aplikatif kepada siswa sekolah dasar.

Rika Tri Yuniarti dalam keterangannya di Depok, Senin mengatakan pihaknya melibatkan 12 mahasiswa Departemen Kimia FMIPA UI untuk mendemonstrasikan percobaan kimia melalui metode yang menyenangkan menggunakan bahan-bahan yang mudah ditemukan di lingkungan.

Sebanyak 35 siswa SD dan enam pengelola panti asuhan hadir dalam kegiatan yang berlangsung di Yayasan Berkah Sejahtera, Kelurahan Cilangkap, Kecamatan Tapos, Depok, dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19.

"Bahan-bahan kimia kerap kali dipahami sebatas materi yang sangat berbahaya sehingga harus dijauhi anak-anak. Padahal banyak hal dalam kehidupan manusia yang erat kaitannya dengan kimia. Maka melalui kegiatan belajar interaktif ini, anak-anak dapat terstimulus rasa keingintahuan dan ketertarikannya terhadap dunia sains, khususnya ilmu kimia," ujar Rika.

Tim menyajikan dua ragam metode percobaan aplikatif. Metode pertama adalah Fun Science dengan membuat foaming volcano, tisu hipnotis, dan non-Newtonian fluid yang memanfaatkan bahan-bahan yang aman serta mudah ditemukan di lingkungan sekitar. Metode kedua adalah Fun Experiment.

Para peserta melakukan percobaan kimia sederhana dan pengamatan dengan menyaring air tercemar menggunakan arang hingga menghasilkan air yang jernih. Percobaan lainnya adalah Do It Yourself Soap, yaitu praktik membuat sabun sebagai langkah efektif dalam melindungi diri dari paparan COVID-19.

Rika mengungkapkan peserta paling antusias dengan percobaan foaming volcano, yaitu mereaksikan baking soda dengan cuka hingga mengeluarkan gas karbon dioksida yang menyerupai lahar pada gunung.

Rika dan tim juga mendeklarasikan Gerakan Kota Depok menuju Zero Waste City. Deklarasi dilakukan pada agenda seminar lingkungan yang bertujuan untuk mendorong para peserta mengelola limbah mulai dari diri sendiri dan dari lingkup terkecil, yaitu rumah tangga.

"Kami menyampaikan materi ke dalam dua sesi, yaitu langkah-langkah mengelola limbah rumah tangga yang mudah untuk dilakukan, dan langkah reduce, reuse, recycle (3R), pemilahan sampah organik dan anorganik, sampah bahan berbahaya, dan beracun (B3), dan pusat daur ulang sampah di sekitar rumah. Pemaparan materi dilengkapi dengan pemutaran video," katanya.

Selain itu, tim UU juga menggelar sesi focus group discussion dengan topik “Mengapa kita harus membuang sampah pada tempatnya?”

Ia berharap rangkaian pengmas itu juga dapat menanamkan kepedulian siswa SD sejak dini akan pentingnya upaya menjaga kebersihan lingkungan, serta meningkatkan kemampuan peserta dalam mengolah sampah rumah tangga yang masih bisa dimanfaatkan guna mencapai zero waste.

Baca juga: 1.500 siswa SMA ikuti Pesta Sains Nasional yang digelar FMIPA IPB

Baca juga: IPB dan Kemendikbud gelar kompetisi statistik dan sains data

Baca juga: Tahun ini Kemenristekdikti targetkan bangun dua pusat sains

Pewarta: Feru Lantara

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020