Presiden PKS Ahmad Syaikhu memantau langsung penyelenggaraan Pilkada di Kota Depok, Jawa Barat di tempat pemungutan suara (TPS) kediaman calon Wakil Wali Kota Depok Imam Budi Hartono di Perumahan Grand Depok City dan calon Wali Kota Depok Mohammad Idris.
"Pak Kyai Syaikhu langsung memantau lokasi TPS 47 tempat saya mencoblos," kata Imam Budi Hartono di Depok, Rabu.
Imam mengajak warga Depok untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan aspirasi politiknya dalam pesta demokrasi lima tahunan.
Dengan datang ke TPS, kata Imam untuk memilih pemimpin Depok yang jujur, berpengalaman, dan amanah.
"Yok warga pilih pemimpin Depok. Pilih pemimpin yang baik, jujur, bepengalaman dan amanah. Semoga Depok menjadi lebih maju dan menjadi kota yang diberkahi Allah SWT, " kata Imam.
Imam optimistis dapat memenangkan Pilkada Depok hingga mencapai 70 persen suara warga.
"Tentunya warga Depok ingin memilih pemimpin yang baik dan mampu memajukan kota Depok dan memajukan anak mudanya," ujarnya.
Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok Jawa Barat Nana Shobarna menegaskan penyelenggaraan pilkada dengan memperhatikan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat.
Nana menjelaskan sejumlah tata cara baru dalam pencoblosan sudah disiapkan dan juga sudah dilakukan simulasi agar benar-benar semua penyelenggara sudah siap.
Menurut dia para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan dilakukan rapid test atau tes cepat terlebih dahulu sebelum bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Bahkan kata Nana pihaknya menyiapkan satu bilik khusus bagi pemilih yang ketika dicek suhu tubuhnya 37,3 derajat Celsius ke atas.
"Dalam pelaksanaannya nanti di TPS, ada satu bilik khusus bagi pemilih yang ketika dicek suhu tubuhnya 37,3 derajat Celsius ke atas," ucap Nana.
Ia mengatakan bahwa penempatannya pun tidak di dalam lokasi TPS, tetapi di samping kanan pojok pintu masuk TPS. Bilik khusus ini untuk mengantisipasi pencegahan dan penularan wabah COVID-19.
"Jadi, bagi pemilih yang suhunya 37,3 ke atas tersebut tidak masuk ke dalam lokasi TPS," ujarnya.
Untuk itu kata Nana Shobarna masyarakat tidak perlu khawatir datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak suaranya pada Pilkada 9 Desember 2020, karena penyelenggara menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan COVID-19.
"Pilkada kali ini memang penuh tantangan karena dilakukan di tengah pandemi COVID-19. Namun, kami telah mengantisipasinya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," tutur Nana.
Baca juga: Survei sebut Pilkada Depok rawan politik uang dan kampanye negatif
Baca juga: KPU Depok tegaskan jangan sampai pilkada menjadi klaster COVID-19
Baca juga: Jawa Barat beri status siaga untuk Depok dan Karawang terkait Pilkada
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Pak Kyai Syaikhu langsung memantau lokasi TPS 47 tempat saya mencoblos," kata Imam Budi Hartono di Depok, Rabu.
Imam mengajak warga Depok untuk datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan aspirasi politiknya dalam pesta demokrasi lima tahunan.
Dengan datang ke TPS, kata Imam untuk memilih pemimpin Depok yang jujur, berpengalaman, dan amanah.
"Yok warga pilih pemimpin Depok. Pilih pemimpin yang baik, jujur, bepengalaman dan amanah. Semoga Depok menjadi lebih maju dan menjadi kota yang diberkahi Allah SWT, " kata Imam.
Imam optimistis dapat memenangkan Pilkada Depok hingga mencapai 70 persen suara warga.
"Tentunya warga Depok ingin memilih pemimpin yang baik dan mampu memajukan kota Depok dan memajukan anak mudanya," ujarnya.
Sementara itu Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Depok Jawa Barat Nana Shobarna menegaskan penyelenggaraan pilkada dengan memperhatikan protokol kesehatan COVID-19 yang ketat.
Nana menjelaskan sejumlah tata cara baru dalam pencoblosan sudah disiapkan dan juga sudah dilakukan simulasi agar benar-benar semua penyelenggara sudah siap.
Menurut dia para petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) akan dilakukan rapid test atau tes cepat terlebih dahulu sebelum bertugas di Tempat Pemungutan Suara (TPS).
Bahkan kata Nana pihaknya menyiapkan satu bilik khusus bagi pemilih yang ketika dicek suhu tubuhnya 37,3 derajat Celsius ke atas.
"Dalam pelaksanaannya nanti di TPS, ada satu bilik khusus bagi pemilih yang ketika dicek suhu tubuhnya 37,3 derajat Celsius ke atas," ucap Nana.
Ia mengatakan bahwa penempatannya pun tidak di dalam lokasi TPS, tetapi di samping kanan pojok pintu masuk TPS. Bilik khusus ini untuk mengantisipasi pencegahan dan penularan wabah COVID-19.
"Jadi, bagi pemilih yang suhunya 37,3 ke atas tersebut tidak masuk ke dalam lokasi TPS," ujarnya.
Untuk itu kata Nana Shobarna masyarakat tidak perlu khawatir datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk menyalurkan hak suaranya pada Pilkada 9 Desember 2020, karena penyelenggara menerapkan protokol kesehatan yang ketat untuk mencegah penularan COVID-19.
"Pilkada kali ini memang penuh tantangan karena dilakukan di tengah pandemi COVID-19. Namun, kami telah mengantisipasinya dengan menerapkan protokol kesehatan secara ketat," tutur Nana.
Baca juga: Survei sebut Pilkada Depok rawan politik uang dan kampanye negatif
Baca juga: KPU Depok tegaskan jangan sampai pilkada menjadi klaster COVID-19
Baca juga: Jawa Barat beri status siaga untuk Depok dan Karawang terkait Pilkada
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020