Karawang, 1/4 (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Karawang, Jawa Barat, masih mengoperasikan 46 pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) keliling ke sejumlah daerah yang dilanda banjir selama lebih dari sepekan selama masa tanggap darurat.

"Posko-posko kesehatan juga masih tersebar di beberapa titik sekitar Karawang yang terkena banjir. Tetapi, karena banjir sudah surut, posko-posko kesehatan bergeser ke sekitar pemukiman warga," kata Kepala Dinas Kesehatan Karawang Asep Hidayat Lukman di Karawang, Kamis.

Dikatakannya, masih dibukanya posko kesehatan dan puskesmas keliling tersebut, karena saat ini Karawang masih berada dalam masa tanggap darurat yang baru akan berakhir pada 4 April. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi penyebaran penyakit pascabanjir.

Antisipasi penyebaran penyakit pascabanjir dinilai perlu, karena daerah-daerah yang tergenang banjir selama lebih dari sepekan berpotensi menjadi sarang penyakit. Apalagi, rata-rata daerah yang terkena banjir lalu merupakan daerah endemis demam berdarah dengue (DBD).

Di antara daerah endemis DBD yang dilanda banjir itu ialah sejumlah daerah sekitar Kecamatan Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Barat, dan Telukjambe Timur.
Menurut Asep, sehari setelah banjir di sejumlah daerah sekitar Karawang surut, pihaknya menurunkan petugas untuk melakukan penyemprotan atau fogging. Hal itu dilakukan hingga berakhir masa tanggap darurat banjir Karawang.

Sementara itu, data terakhir Dinas Sosial Karawang, terdapat 10 kecamatan sekitar Karawang yang dilanda banjir akibat meluapnya Sungai Citarum sejak Kamis (18/3) hingga Sabtu (27/3).

Kesepuluh kecamatan tersebut ialah Kecamatan Karawang Barat, Karawang Timur, Telukjambe Timur, Telukjambe Barat, Klari, Ciampel, Rengasdengklok, Batujaya, Pakisjaya, dan Kecamatan Jayakerta.

M. Ali Khumaini

Pewarta:

Editor : Teguh Handoko


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010