Pasien positif COVID-19 di Kota Sukabumi, Jawa Barat, terus berguguran sesuai data Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 setempat pada Rabu, pasien yang meninggal dunia bertambah dua orang.
"Dengan bertambahnya dua pasien yang meninggal dunia, sehingga saat ini total menjadi 27 orang dengan persentase 2,6 persen dari total warga yang terkonfirmasi positif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Rabu.
Namun, hingga saat ini belum diketahui jenis kelamin, alamat dan riwayat kesehatan dua pasien yang meninggal dunia tersebut. Dalam empat hari terakhir kasus kematian bertambah tujuh orang.
Adapun rinciannya, Ahad, (29/11) kasus kematian bertambah satu orang dan sama halnya pada Senin, (30/11), kemudian Selasa, (1/12) pasien yang meninggal bertambah tiga orang dan di Rabu ini terjadi dua penambahan kasus baru kematian.
Selain itu, kasus penyebaran COVID-19 di kota kecil yang hanya memiliki tujuh kecamatan ini semakin masif yang dibuktikan dengan melonjaknya kasus baru warga terkonfirmasi positif seperti pada Rabu, yakni sebanyak 11 pasien baru.
Akibat setiap hari terjadi lonjakan jumlah pasien COVID-19 yang baru, sejumlah ruangan isolasi khusus di rumah sakit rujukan salah satunya RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi sudah penuh.
Berbagai upaya pun dilakukan Pemerintah Kota Sukabumi untuk mencegah penyebaran COVID-19 agar jumlah warga yang terpapar virus yang pertama kali menyebar di Wuhan, China ini bisa ditekan.
Seperti menutup sejumlah fasilitas umum yang kerap dijadikan tempat berkumpulnya warga seperti Lapang Merdeka Sukabumi, Alun-Alun, Wisata Santa Sea, kemudian meniadakan car free day dan tidak memberikan izin kegiatan yang bisa mengundang kerumunan.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi pun tidak henti-hentinya mengingatkan, mengimbau dan mengajak warganya untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dan bersama-sama melakukan pencegahan, minimal mulai dari diri sendiri.
"Kasus COVID-19 di Kota Sukabumi dari waktu ke waktu terus bertambah, maka dari Forkopimda Kota Sukabumi bersepakat untuk menutup pusat keramaian sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.
Data terbaru sebaran COVID-19 yang di keluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada Rabu ini, total konfirmasi positif sebanyak 1.031 orang, pasien sembuh 747 orang (72,5 persen), pasien aktif 257 orang dan pasien meninggal dunia sebanyak 27 orang (2,6 persen).
Baca juga: Tiga pasien positif COVID-19 di RSUD Kota Sukabumi meninggal dunia
Baca juga: Ruang isolasi penuh, kasus COVID-19 di Kota Sukabumi terus meningkat
Baca juga: Pasien COVID-19 di Kota Sukabumi meninggal dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Dengan bertambahnya dua pasien yang meninggal dunia, sehingga saat ini total menjadi 27 orang dengan persentase 2,6 persen dari total warga yang terkonfirmasi positif," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penangan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Rabu.
Namun, hingga saat ini belum diketahui jenis kelamin, alamat dan riwayat kesehatan dua pasien yang meninggal dunia tersebut. Dalam empat hari terakhir kasus kematian bertambah tujuh orang.
Adapun rinciannya, Ahad, (29/11) kasus kematian bertambah satu orang dan sama halnya pada Senin, (30/11), kemudian Selasa, (1/12) pasien yang meninggal bertambah tiga orang dan di Rabu ini terjadi dua penambahan kasus baru kematian.
Selain itu, kasus penyebaran COVID-19 di kota kecil yang hanya memiliki tujuh kecamatan ini semakin masif yang dibuktikan dengan melonjaknya kasus baru warga terkonfirmasi positif seperti pada Rabu, yakni sebanyak 11 pasien baru.
Akibat setiap hari terjadi lonjakan jumlah pasien COVID-19 yang baru, sejumlah ruangan isolasi khusus di rumah sakit rujukan salah satunya RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi sudah penuh.
Berbagai upaya pun dilakukan Pemerintah Kota Sukabumi untuk mencegah penyebaran COVID-19 agar jumlah warga yang terpapar virus yang pertama kali menyebar di Wuhan, China ini bisa ditekan.
Seperti menutup sejumlah fasilitas umum yang kerap dijadikan tempat berkumpulnya warga seperti Lapang Merdeka Sukabumi, Alun-Alun, Wisata Santa Sea, kemudian meniadakan car free day dan tidak memberikan izin kegiatan yang bisa mengundang kerumunan.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi pun tidak henti-hentinya mengingatkan, mengimbau dan mengajak warganya untuk disiplin menerapkan protokol kesehatan dan bersama-sama melakukan pencegahan, minimal mulai dari diri sendiri.
"Kasus COVID-19 di Kota Sukabumi dari waktu ke waktu terus bertambah, maka dari Forkopimda Kota Sukabumi bersepakat untuk menutup pusat keramaian sebagai upaya memutus mata rantai penyebaran COVID-19," katanya.
Data terbaru sebaran COVID-19 yang di keluarkan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 pada Rabu ini, total konfirmasi positif sebanyak 1.031 orang, pasien sembuh 747 orang (72,5 persen), pasien aktif 257 orang dan pasien meninggal dunia sebanyak 27 orang (2,6 persen).
Baca juga: Tiga pasien positif COVID-19 di RSUD Kota Sukabumi meninggal dunia
Baca juga: Ruang isolasi penuh, kasus COVID-19 di Kota Sukabumi terus meningkat
Baca juga: Pasien COVID-19 di Kota Sukabumi meninggal dunia
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020