Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi, Jawa Barat menyebutkan tiga pasien terkonfirmasi positif yang sedang menjalani perawatan intensif di ruang isolasi khusus rumah sakit rujukan meninggal dunia pada Selasa.
"Seluruh pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia tersebut seluruhnya sedang menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Syamsudin S.H. Kota Sukabumi," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Selasa.
Sebanyak tiga pasien tersebut seluruhnya laki-laki, yakni berasal dari Kelurahan/Kecamatan Baros. Pasien ini berusia 60 tahun dan dari diagnosa selain terinfeksi COVID-19 yang bersangkutan memiliki komorbid yakni penyakit jantung dan dibetes melitus.
Selain itu, pasien dari Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang berusia 67 tahun, memiliki riwayat penyakit infeksi paru-paru, sehingga penyakitnya tersebut semakin parah setelah mengidap COVID-19, dan pasien dari Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh berusia 57 tahun. Sebelum meninggal, pasien ini sempat menjalani perawatan instensif di ruang isolasi.
Namun, katanya, setelah merasa kondisi kesehatannya membaik atas permintaan pasien sendiri (APS) pulang ke rumahnya dan menjalani isolasi mandiri. Tetapi, beberapa hari kemudian kondisi kesehatannya semakin memburuk akibat COVID-19 dan kembali menjalani perawatan di RSUD setempat, dan tidak lama kemudian meninggal dunia.
Dia mengatakan dengan bertambah tiga kasus kematian akibat COVID-19, jumlah warga Kota Sukabumi yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 25 orang. Mayoritas dari mereka merupakan lansia dan memiliki riwayat penyakit lain atau komorbid.
Pada Selasa ini kasus baru pasien yang terkonfirmasi positif bertambah delapan orang sehingga total warga yang terkonfirmasi 1.020 orang.
Dari jumlah tersebut 704 orang (69 persen) dinyatakan sembuh, pasien aktif baik yang menjalani isolasi mandiri maupun di rumah sakit 291 orang, dan meninggal dunia 25 orang (2,4 persen).
Baca juga: Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 Sukabumi melonjak
Baca juga: Tim SAR Kabupaten Sukabumi temukan korban tenggelam di Curug Ngeubul
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Seluruh pasien positif COVID-19 yang meninggal dunia tersebut seluruhnya sedang menjalani isolasi di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R. Syamsudin S.H. Kota Sukabumi," kata Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kota Sukabumi Wahyu Handriana di Sukabumi, Selasa.
Sebanyak tiga pasien tersebut seluruhnya laki-laki, yakni berasal dari Kelurahan/Kecamatan Baros. Pasien ini berusia 60 tahun dan dari diagnosa selain terinfeksi COVID-19 yang bersangkutan memiliki komorbid yakni penyakit jantung dan dibetes melitus.
Selain itu, pasien dari Kelurahan Cikondang, Kecamatan Citamiang berusia 67 tahun, memiliki riwayat penyakit infeksi paru-paru, sehingga penyakitnya tersebut semakin parah setelah mengidap COVID-19, dan pasien dari Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh berusia 57 tahun. Sebelum meninggal, pasien ini sempat menjalani perawatan instensif di ruang isolasi.
Namun, katanya, setelah merasa kondisi kesehatannya membaik atas permintaan pasien sendiri (APS) pulang ke rumahnya dan menjalani isolasi mandiri. Tetapi, beberapa hari kemudian kondisi kesehatannya semakin memburuk akibat COVID-19 dan kembali menjalani perawatan di RSUD setempat, dan tidak lama kemudian meninggal dunia.
Dia mengatakan dengan bertambah tiga kasus kematian akibat COVID-19, jumlah warga Kota Sukabumi yang meninggal dunia hingga saat ini mencapai 25 orang. Mayoritas dari mereka merupakan lansia dan memiliki riwayat penyakit lain atau komorbid.
Pada Selasa ini kasus baru pasien yang terkonfirmasi positif bertambah delapan orang sehingga total warga yang terkonfirmasi 1.020 orang.
Dari jumlah tersebut 704 orang (69 persen) dinyatakan sembuh, pasien aktif baik yang menjalani isolasi mandiri maupun di rumah sakit 291 orang, dan meninggal dunia 25 orang (2,4 persen).
Baca juga: Tingkat kesembuhan pasien COVID-19 Sukabumi melonjak
Baca juga: Tim SAR Kabupaten Sukabumi temukan korban tenggelam di Curug Ngeubul
Editor : Zaenal A.
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020