Bandung, 22/3 (ANTARA) - PT Asabri (Persero) menargetkan pembangunan 10.000 rumah untuk prajurit aktif sebagai upaya peningkatan kesejahteraan prajurit TNI khususnya saat mereka memasuki masa pensiun.

"Kami prihatin karena tidak sedikit perwira tinggi hingga tamtama yang terusir dari rumah dinas saat pensiun, untuk itu Asabri akan memfasilitasi melalui pembangunan rumah dinas untuk mereka," kata Direktur Utama PT Asabri (Persero) Adam Damiri di Bandung, Senin.

Ia menyebutkan, dari sekitar 850 ribu anggota TNI aktif saat ini, terdata baru sepertiganya yang memiliki rumah tinggal, sedangkan sisanya atau mencapai 60-70 persennya belum memiliki rumah.

Mantan Pangdam Udayana itu menyebutkan, pihaknya berusaha memfasilitasi, melalui penugasan yang diberikan kepada Asabri untuk ikut menyiapkan perumahan bagi para anggota TNI aktif yang belum memilikinya.

Meski bergerak di sektor asuransi, namun menurut Adam Damiri, Asabri juga memiliki kewenangan untuk bergerak di sektor pengelolaan tanah dan bangunan sehingga direalisasikan dalam pengelolaan perumahan untuk TNI.

Untuk merealisasikan program perumahan prajurit itu, PT Asabri bekerjasama dengan Kementrian Perumahan Rakyat. Hasilnya setiap orang peminat perusahaan itu mendapat bantuan uang muka (BUM) dari pemerintah sebesar Rp8,5 juta.

"Sisanya dicicil oleh para prajurit, bila masa kerjanya 15 tahun pembayarannya selama 15 tahun, demikian halnya bila masih 20 tahun cicilannya 15 tahun," kata Adam Damiri.

Sementara itu dari program 10.000 rumah tersebut, peminatnya saat ini sudah mencapai 11.000 orang. Sedangkan sebagai tahap awal dibangun sebanyak 135 unit rumah bagi prajurit di Cicalengka, Kabupaten Bandung. Kemudian akan dibangun di Lampung dan beberapa daerah lainnya.

Adam Damiri menyebutkan, investasi yang dibutuhkan untuk merealisasikan perumahan itu mencapai Rp500 miliar, namun baru bisa direalisasikan sekitar Rp250 miliar.

Sedangkan perumahan yang dibangunkan adalah tipe Rumah Sehat Sederhana yakni tipe 21, 36 dan tipe 45 yang disesuaikan dengan kebutuhan di daerah itu. Harga tipe RSS 21 senilai Rp55 juta, nilainya tergantung besar dan tipe rumah itu.

"Selain bekerjasama dengan pemerintah, kami juga melobi kalangan perbankan untuk membantu pendanaan program perumahan bagi prajurit ini," kata Damiri menambahkan.

Syarif A

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010