Bandung, 18/3 (ANTARA) - DPRD Jawa Barat, menilai wajar terhadap aksi dari sejumlah ormas yang menolak kedatangan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
"Itu hal yang wajar, sebagai warga negara yang menyampaikan aspirasinya terhadap kedatangan Obama, " kata Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ir Irfan Suryanagara, di Bandung, Kamis.
Ia menyatakan, sebagai pimpinan DPRD Provinsi Jabar, pihaknya akan selalu menerima aspirasi dari rakyat Jabar termasuk dari massa HTI Jabar yang menyatakan penolakannya terhadap kedatangan Obama.
"Setiap aspirasi dari rakyat akan kami tampung untuk kemudian dilaporkan ke pusat, namun perlu saya tegaskan aspirasi HTI yang demo itu bukan berarti aspirasi seluruh masyarakat yang berjumlah sekitar 42 juta," ujar Irfan.
Sebelumnya, Ribuan orang yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat, menggelar aksi damai penolakan terhadap kedatangan Presiden AS Barack Obama, di depan Gedung Sate Bandung, Kamis pagi sekitar pukul 10.30 WIB.
Juru Bicara HTI Jabar, Lutfhi Afandi, menyatakan, di mata HTI, sosok Obama tak lain adalah seorang presiden sebuah negara adi kuasa yang menjajah negeri Muslim, seperti Irak dan Afganistan.
Menurutnya, pemimpin negara adikuasi tersebut dengan kekuatannya terus mengganyang daerah perbatasan di kedua negara Muslim tersebut. Akibatnya, kedua negara itu menjadi porak poranda.
"Kedatangan Obama itu bukan untuk kepentingan bangsa Indonesia tapi untuk kepentingan bangsanya tersebut yang hanya akan menguntungkan dan mengokohkan kepentingan politik Amerika," ujar Lutfhi.
Ia mengatakan, kedatangan Presiden Obama hanyalah merupakan bagian dari politik belah bambu di dunia Islam.
"AS berusaha menampilkan citra positif di satu negara muslim seperti Indonesia untuk menutupi kejahatannya di negara Islam seperti Irak dan Afganistan," katanya.
Dalam aksinya, massa membawa puluhan spanduk dan poster bertuliskan penolakan kedatangan Obama.
Aksi ini mendapatkan pengamanan ketat dari aparat kepolisian.
Ajat S
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
"Itu hal yang wajar, sebagai warga negara yang menyampaikan aspirasinya terhadap kedatangan Obama, " kata Ketua DPRD Provinsi Jawa Barat, Ir Irfan Suryanagara, di Bandung, Kamis.
Ia menyatakan, sebagai pimpinan DPRD Provinsi Jabar, pihaknya akan selalu menerima aspirasi dari rakyat Jabar termasuk dari massa HTI Jabar yang menyatakan penolakannya terhadap kedatangan Obama.
"Setiap aspirasi dari rakyat akan kami tampung untuk kemudian dilaporkan ke pusat, namun perlu saya tegaskan aspirasi HTI yang demo itu bukan berarti aspirasi seluruh masyarakat yang berjumlah sekitar 42 juta," ujar Irfan.
Sebelumnya, Ribuan orang yang tergabung dalam Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Jawa Barat, menggelar aksi damai penolakan terhadap kedatangan Presiden AS Barack Obama, di depan Gedung Sate Bandung, Kamis pagi sekitar pukul 10.30 WIB.
Juru Bicara HTI Jabar, Lutfhi Afandi, menyatakan, di mata HTI, sosok Obama tak lain adalah seorang presiden sebuah negara adi kuasa yang menjajah negeri Muslim, seperti Irak dan Afganistan.
Menurutnya, pemimpin negara adikuasi tersebut dengan kekuatannya terus mengganyang daerah perbatasan di kedua negara Muslim tersebut. Akibatnya, kedua negara itu menjadi porak poranda.
"Kedatangan Obama itu bukan untuk kepentingan bangsa Indonesia tapi untuk kepentingan bangsanya tersebut yang hanya akan menguntungkan dan mengokohkan kepentingan politik Amerika," ujar Lutfhi.
Ia mengatakan, kedatangan Presiden Obama hanyalah merupakan bagian dari politik belah bambu di dunia Islam.
"AS berusaha menampilkan citra positif di satu negara muslim seperti Indonesia untuk menutupi kejahatannya di negara Islam seperti Irak dan Afganistan," katanya.
Dalam aksinya, massa membawa puluhan spanduk dan poster bertuliskan penolakan kedatangan Obama.
Aksi ini mendapatkan pengamanan ketat dari aparat kepolisian.
Ajat S
Editor : Irawan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010