Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengadopsi sosialisasi Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 untuk mencapai target partisipasi pemilih pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2020.
"Partisipasi Pemilu 2019 memang menjadi yang tertinggi bila dibandingkan Pilkada 2015 dan 2018. Untuk itu kami adopsi terkait sosialisasinya," kata Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Indramayu Dewi Nurmalasari di Indramayu, Selasa.
Dewi mengatakan pada Pilkada tahun 2015 partisipasi pemilih di Indramayu di bawah 60 persen, begitu juga ketika Pilkada 2018 saat pemilihan gubernur, di mana partisipasinya kurang dari 60 persen.
Namun, lanjut Dewi, ketika Pemilu 2019 tingkat partisipasi pemilih lebih baik yaitu mencapai 72 persen dari jumlah DPT yang ditetapkan.
Menurut dia, partisipasi pemilih di Pemilu 2019 memang terjadi karena beberapa faktor di antaranya yaitu kontestasi politik pada saat itu merupakan secara nasional dengan adanya Pemilihan Presiden (Pilpres) dan juga Pemilihan Legislatif (Pileg).
"Sehingga pemilih tertarik untuk menyalurkan hak suaranya. Berbeda pada Pilkada 2015 dan 2018 yang memang sangat lokal," kata Dewi.
Untuk itu, kata Dewi, perlu adanya cara menarik pemilih dengan mengadopsi sosialisasi, seperti pada Pemilu 2019 di antaranya yaitu melalui relawan demokrasi yang menyasar pada 11 basis pemilih strategis.
Seperti basis pemilih keluarga, pemula, muda, perempuan, disabilitas, berkebutuhan khusus, kaum marjinal, komunitas, keagamaan, basis internet dan relawan demokrasi.
"Selain itu kami juga terus mensosialisasikan Pilkada 2020 melalui tatap muka, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, karena dengan metode ini juga bisa meningkatkan partisipasi," katanya.
Pada Pilkada serentak 2020 KPU Indramayu telah diberikan target partisipasi pemilih di Pilkada 2020 sebesar 77,5 persen.
Baca juga: DPT Pilkada Indramayu 2020 turun 50.422 dari Pemilu 2019
Baca juga: KPU Indramayu pastikan semua tahapan pilkada sesuai protokol kesehatan
Baca juga: KPU Indramayu sediakan bilik khusus '37,3 derajat Celsius' pada pilkada
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Partisipasi Pemilu 2019 memang menjadi yang tertinggi bila dibandingkan Pilkada 2015 dan 2018. Untuk itu kami adopsi terkait sosialisasinya," kata Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat dan SDM KPU Indramayu Dewi Nurmalasari di Indramayu, Selasa.
Dewi mengatakan pada Pilkada tahun 2015 partisipasi pemilih di Indramayu di bawah 60 persen, begitu juga ketika Pilkada 2018 saat pemilihan gubernur, di mana partisipasinya kurang dari 60 persen.
Namun, lanjut Dewi, ketika Pemilu 2019 tingkat partisipasi pemilih lebih baik yaitu mencapai 72 persen dari jumlah DPT yang ditetapkan.
Menurut dia, partisipasi pemilih di Pemilu 2019 memang terjadi karena beberapa faktor di antaranya yaitu kontestasi politik pada saat itu merupakan secara nasional dengan adanya Pemilihan Presiden (Pilpres) dan juga Pemilihan Legislatif (Pileg).
"Sehingga pemilih tertarik untuk menyalurkan hak suaranya. Berbeda pada Pilkada 2015 dan 2018 yang memang sangat lokal," kata Dewi.
Untuk itu, kata Dewi, perlu adanya cara menarik pemilih dengan mengadopsi sosialisasi, seperti pada Pemilu 2019 di antaranya yaitu melalui relawan demokrasi yang menyasar pada 11 basis pemilih strategis.
Seperti basis pemilih keluarga, pemula, muda, perempuan, disabilitas, berkebutuhan khusus, kaum marjinal, komunitas, keagamaan, basis internet dan relawan demokrasi.
"Selain itu kami juga terus mensosialisasikan Pilkada 2020 melalui tatap muka, dengan tetap menerapkan protokol kesehatan, karena dengan metode ini juga bisa meningkatkan partisipasi," katanya.
Pada Pilkada serentak 2020 KPU Indramayu telah diberikan target partisipasi pemilih di Pilkada 2020 sebesar 77,5 persen.
Baca juga: DPT Pilkada Indramayu 2020 turun 50.422 dari Pemilu 2019
Baca juga: KPU Indramayu pastikan semua tahapan pilkada sesuai protokol kesehatan
Baca juga: KPU Indramayu sediakan bilik khusus '37,3 derajat Celsius' pada pilkada
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020