Sejumlah informasi penting menghiasi berita ekonomi pada Senin (16/11) kemarin, mulai dari neraca perdagangan Oktober 2020 yang mengalami surplus hingga Utang Luar Negeri (ULN) RI yang turun pada akhir kuartal III 2020.

Berikut rangkuman berita selengkapnya yang masih menarik untuk dibaca:

1. Neraca perdagangan Oktober 2020 surplus 3,61 miliar dolar AS
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan RI pada Oktober 2020 surplus 3,6 miliar dolar AS, dengan nilai total ekspor 14,39 miliar dolar AS dan impor 10,78 miliar dolar AS

"Peningkatan surplusnya cukup besar, karena terjadi penurunan yang dalam pada impor pada bulan Oktober 2020," kata Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS Setianto saat menggelar konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.

Baca selengkapnya di sini


2. Kemenkeu: Realisasi Penyertaan Modal Negara capai Rp16,95 triliun
Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmawarta menyebutkan realisasi Penyertaan Modal Negara (PMN) per 10 November 2020 telah mencapai Rp16,95 triliun.

“Sampai 10 November 2020 telah dilakukan realisasi PMN sebesar Rp16,95 triliun,” katanya dalam RDP bersama Komisi XI DPR RI di Jakarta, Senin.

Isa merinci realisasi tersebut dilakukan kepada PT Hutama Karya (Persero) sebesar Rp3,5 triliun dari total Rp11 triliun sehingga sisanya Rp7,5 triliun direncanakan akan dicairkan pada Desember 2020.

Baca selengkapnya di sini


3. Rupiah ditutup menguat, terdongkrak data surplus perdagangan Oktober
Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Senin sore menguat pasca surplus neraca perdagangan Oktober 2020.

Rupiah ditutup menguat 60 poin atau 0,42 persen ke posisi Rp14.110 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.170 per dolar AS.

"Penguatan rupiah hari ini ditopang surplus neraca perdagangan Oktober dan sentimen positif dari pembentukan kerjasama ekonomi 15 negara Asia Pasifik," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, Senin.

Baca selengkapnya di sini


4. Asosiasi pariwisata minta Gubernur DKI cabut PSBB Transisi
Visit Wonderful Indonesia atau VIWI Board sebagai himpunan dari 18 asosiasi industri pariwisata nasional meminta Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mencabut Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Transisi.

"Peraturan yang sudah ditentukan pemerintah pusat dan daerah mengalami pelanggaran yang jumlahnya cukup banyak. Tentunya kami sebagai pelaku usaha di sektor pariwisata melihat bahwa dengan kondisi yang seperti itu dan juga tidak ada tindakan tegas dari pemerintah yang mengkoreksi dari pelanggaran tersebut maka kami menilai bahwa PSBB Transisi ini sebetulnya secara de facto tidak berjalan sebagaimana mestinya. Menyikapi itu, kami meminta Gubernur DKI Jakarta agar mencabut PSBB Transisi serta tidak lagi memberlakukan PSBB kembali," ujar Ketua VIWI Board, Hariyadi B Sukamdani di Jakarta, Senin.

Baca selengkapnya di sini


5. Utang luar negeri RI turun, capai 408,5 miliar dolar pada triwulan III
Posisi Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada akhir triwulan III-2020 tercatat 408,5 miliar dolar AS, terdiri dari ULN sektor publik (pemerintah dan bank sentral) 200,2 miliar dolar AS dan sektor swasta (termasuk BUMN) 208,4 miliar dolar AS.

Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan ULN Indonesia pada akhir triwulan III-2020 tercatat 3,8 persen (yoy) turun dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya sebesar 5,1 persen (yoy), terutama dipengaruhi oleh transaksi pembayaran ULN swasta.

Baca selengkapnya di sini

Pewarta: Citro Atmoko

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020