Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum meminta para pengurus pondok pesantren menjalankan protokol kesehatan ketat untuk mencegah penyebaran jika ada santrinya yang positif COVID-19.
Menurut Uu di Pendopo Cianjur Rabu di Jawa Barat muncul beberapa klaster pondok pesantren. Termasuk di Kabupaten Cianjur, dimana 35 santri di salah satu pondok pesantren yang positif COVID-19.
"Daerah yang ditemukan klaster di lingkungan ponpes diantaranya Kuningan Tasikmalaya dan informasinya juga Cianjur. Meskipun di Cianjur tidak banyak seperti daerah lain, tapi tetap harus dilakukan antisipasi," kata dia.
Menurutnya penerapan protokol kesehatan harus lebih dimaksimalkan di lingkungan pesantren. Sebab akan mengurangi risiko penyebaran COVID-19.
"Memang beberapa pengelola ponpes mengadu jika sulit menetapkan jaga jarak, apalagi jika di warung dan jam makan. Tapi bagaimanapun harus dijalankan, mulai dari penggunaan masker, jaga jarak, dan menggunakan hand sanitizer," kata dia.
Selain itu, ponpes juga bisa mengajukan rapid test sebagai langkah deteksi dini. Dengan begitu, santri atau tenaga pengajar yang terpapar bisa cepat diketahui dan tidak menyebarkan pada santri lainnya.
"Kalau misalnya tidak bisa melakukan test sendiri, silakan ajukan ke pemerintah. Biar difasilitasi. Berapapun akan difasilitasi sebagai langkah pencegahan dan deteksi dini ini," kata dia.
Namun, Uu menegaskan pihak pondok pesantren lebih terbuka jika dari hasil rapid ataupun swab test ada yang positif. Karena jika ditutup-tutupi maka risiko penyebaran akan lebih besar.
"Tolong jangan ditutupi kalau memang ada yang positif. Dikhawatirkan nanti menularkan ke teman, lingkungan pondok, hingga lingkungan di luar pondok. Terbuka sana, supaya langkah pencegahan bisa dilakukan dan penularannya bisa diminimalisir," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 37 santri di dua pondok pesantren di Kabupaten Cianjur terkonfirmasi positif COVID-19. Klaster pondok pesantren ini pun menjadi klaster pertama di Cianjur.
Baca juga: Wabup Garut: Tak ada kasus baru COVID-19 dari klaster pesantren
Baca juga: MUI Kabupaten Bogor keliling pondok pesantren periksa protokol kesehatan
Baca juga: Pengelola pesantren di Karawang diminta sterilkan fasilitas cegah COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Menurut Uu di Pendopo Cianjur Rabu di Jawa Barat muncul beberapa klaster pondok pesantren. Termasuk di Kabupaten Cianjur, dimana 35 santri di salah satu pondok pesantren yang positif COVID-19.
"Daerah yang ditemukan klaster di lingkungan ponpes diantaranya Kuningan Tasikmalaya dan informasinya juga Cianjur. Meskipun di Cianjur tidak banyak seperti daerah lain, tapi tetap harus dilakukan antisipasi," kata dia.
Menurutnya penerapan protokol kesehatan harus lebih dimaksimalkan di lingkungan pesantren. Sebab akan mengurangi risiko penyebaran COVID-19.
"Memang beberapa pengelola ponpes mengadu jika sulit menetapkan jaga jarak, apalagi jika di warung dan jam makan. Tapi bagaimanapun harus dijalankan, mulai dari penggunaan masker, jaga jarak, dan menggunakan hand sanitizer," kata dia.
Selain itu, ponpes juga bisa mengajukan rapid test sebagai langkah deteksi dini. Dengan begitu, santri atau tenaga pengajar yang terpapar bisa cepat diketahui dan tidak menyebarkan pada santri lainnya.
"Kalau misalnya tidak bisa melakukan test sendiri, silakan ajukan ke pemerintah. Biar difasilitasi. Berapapun akan difasilitasi sebagai langkah pencegahan dan deteksi dini ini," kata dia.
Namun, Uu menegaskan pihak pondok pesantren lebih terbuka jika dari hasil rapid ataupun swab test ada yang positif. Karena jika ditutup-tutupi maka risiko penyebaran akan lebih besar.
"Tolong jangan ditutupi kalau memang ada yang positif. Dikhawatirkan nanti menularkan ke teman, lingkungan pondok, hingga lingkungan di luar pondok. Terbuka sana, supaya langkah pencegahan bisa dilakukan dan penularannya bisa diminimalisir," pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 37 santri di dua pondok pesantren di Kabupaten Cianjur terkonfirmasi positif COVID-19. Klaster pondok pesantren ini pun menjadi klaster pertama di Cianjur.
Baca juga: Wabup Garut: Tak ada kasus baru COVID-19 dari klaster pesantren
Baca juga: MUI Kabupaten Bogor keliling pondok pesantren periksa protokol kesehatan
Baca juga: Pengelola pesantren di Karawang diminta sterilkan fasilitas cegah COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020