Garut, 24/2 (ANTARA) - Wilayah Kecamatan Talegong, 120 km arah selatan dari pusat kota Garut hingga saat ini masih terisolir akibat bencana tanah longsor dan banjir lumpur, bahkan kini kembali dilanda tanah retak di tiga perkampungan.

Terdiri Kampung Kidang, Pamoyanan serta Kampung Tutugan, mengakibatkan ratusan rumah penduduk terancam ambruk, ungkap camat setempat Rena Sudrajat kepada ANTARA di lokasi kejadian, Rabu.

Dia mengemukakan, peristiwa retakan tanah yang sejak semalam menggelisahkan penduduknya itu, juga menyebabkan bertambahnya para pengungsi menjadi 778 kepala keluarga (KK) atau 2.926 jiwa lebih.

Sehingga sangat dibutuhkan penambahan tenda, karena ketersediaan tenda pengungsi yang tersedia menjadi tidak memadai untuk menampung seluruh pengungsi, katanya.

Menyusul ketersediaan tenda selama ini, meliputi empat unit di lokasi pengungsian Kampung Genteng serta dua unit ditempatkan pada Kampung Cibungur.

Kepala Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Garut, Hj. Elka Nurhakimah saat dihubungi terpisah mengemukakan, hari ini pun jajarannya akan langsung memasok penambahan beberapa unit tenda untuk para pengungsi tersebut.

Sekaligus melakukan inventarisasi kondisi lokasi retakan tanah, yang berlangsung mengkhawatirkan sejak semalam sehingga sempat meresahkan penduduk pada tiga perkampungan itu.

John D Hidayat

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010