Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan belum ada potensi gempa susulan setelah terjadinya gempa bumi di wilayah Kabupaten Bandung berkekuatan 4.0 magnitudo pada Minggu malam.
"Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," kata Kepala BBMKG Wilayah II, Hendro Nugroho dalam keterangannya yang diterima di Bandung, Minggu.
"Hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan," kata Kepala BBMKG Wilayah II, Hendro Nugroho dalam keterangannya yang diterima di Bandung, Minggu.
Ia mengatakan gempa bumi yang terjadi di darat itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami di laut selatan pulau Jawa.
Dia menyatakan gempa bumi tektonik yang berkekuatan 4.0 magnitudo itu terjadi di koordinat 7.20 LS dan 107.60 BT, wilayah Kabupaten Bandung, pada pukul 21.34 WIB.
Gempa dirasakan oleh masyarakat di Pangalengan, Baleendah, Ciparay, dan Majalaya. Namun, sejauh ini pihaknya belum menerima data kerusakan yang terjadi akibat gempa.
"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," katanya.
Menurutnya, dampak yang terasa oleh masyarakat dengan Skala Intensitas III MMI, yakni dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Selain itu, kata dia, gempa juga dirasakan dengan Skala Intensitas II MMI, yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca juga: Bandung diguncang gempa berkekuatan 4 magnitudo
"Hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut," katanya.
Menurutnya, dampak yang terasa oleh masyarakat dengan Skala Intensitas III MMI, yakni dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu.
Selain itu, kata dia, gempa juga dirasakan dengan Skala Intensitas II MMI, yakni getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
Baca juga: Bandung diguncang gempa berkekuatan 4 magnitudo
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020