Inggris pada Kamis mengatakan akan bermitra dengan sebuah perusahaan yang berbasis di Oxford untuk melakukan pengujian reaksi sel T kandidat vaksin virus corona guna menilai respons kekebalan sel itu.
Kekebalan sel T dianggap penting untuk perlindungan dari infeksi virus corona SARS-COV-2, dan dapat memberikan kekebalan dengan jangka lebih panjang daripada antibodi.
Satgas Vaksin Inggris telah memilih Oxford Immunotec untuk memasok pengujian sel T bagi penilaian kandidat vaksin yang berbeda.
"Penting untuk dapat menilai berbagai vaksin secara langsung dan respons sel T adalah bagian dari portofolio tes terakreditasi yang kami gunakan untuk perbandingan silang," kata Kate Bingham, ketua Satgas Vaksin Inggris dalam pernyataan.
Inggris telah menandatangani kesepakatan pasokan untuk enam kandidat vaksin virus corona yang berbeda, termasuk yang dibuat oleh AstraZeneca dan Pfizer dan BioNTech, yang dipandang sebagai salah satu kalangan pelopor dalam perlombaan untuk menciptakan vaksin.
Oxford Immunotec mengatakan platform tekonologinya memungkinkan sentralisasi sampel darah segar dari lokasi berbeda untuk mengukur respons sel T dengan cara standar.
Perusahaan itu mengatakan bahwa platform tersebut, yang dikenal sebagai T-SPOT, digunakan untuk mengidentifikasi sel T yang dibuat sebagai respons terhadap patogen yang menyebabkan tuberkulosis.
Sumber: Reuters
Baca juga: Indonesia pesan 50 juta vaksin COVID-19 buatan Inggris
Baca juga: Menlu RI dalami kerja sama vaksin COVID-19 dengan Inggris dan Swiss
Baca juga: Inggris uji coba vaksin BCG untuk perlindungan dari COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Kekebalan sel T dianggap penting untuk perlindungan dari infeksi virus corona SARS-COV-2, dan dapat memberikan kekebalan dengan jangka lebih panjang daripada antibodi.
Satgas Vaksin Inggris telah memilih Oxford Immunotec untuk memasok pengujian sel T bagi penilaian kandidat vaksin yang berbeda.
"Penting untuk dapat menilai berbagai vaksin secara langsung dan respons sel T adalah bagian dari portofolio tes terakreditasi yang kami gunakan untuk perbandingan silang," kata Kate Bingham, ketua Satgas Vaksin Inggris dalam pernyataan.
Inggris telah menandatangani kesepakatan pasokan untuk enam kandidat vaksin virus corona yang berbeda, termasuk yang dibuat oleh AstraZeneca dan Pfizer dan BioNTech, yang dipandang sebagai salah satu kalangan pelopor dalam perlombaan untuk menciptakan vaksin.
Oxford Immunotec mengatakan platform tekonologinya memungkinkan sentralisasi sampel darah segar dari lokasi berbeda untuk mengukur respons sel T dengan cara standar.
Perusahaan itu mengatakan bahwa platform tersebut, yang dikenal sebagai T-SPOT, digunakan untuk mengidentifikasi sel T yang dibuat sebagai respons terhadap patogen yang menyebabkan tuberkulosis.
Sumber: Reuters
Baca juga: Indonesia pesan 50 juta vaksin COVID-19 buatan Inggris
Baca juga: Menlu RI dalami kerja sama vaksin COVID-19 dengan Inggris dan Swiss
Baca juga: Inggris uji coba vaksin BCG untuk perlindungan dari COVID-19
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020