Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi bertolak ke Inggris dan Swiss untuk mendalami kerja sama pengadaan vaksin COVID-19 baik melalui skema bilateral maupun multilateral.

“Tujuan utama dari perjalanan ini antara lain mengamankan komitmen dari sumber lain untuk vaksin COVID-19 dalam rangka kerja sama vaksin bilateral,” kata Retno dalam konferensi pers secara daring dari Jakarta, Senin.

Selain itu, Menlu Retno yang didampingi oleh Menteri BUMN dan tim Kementerian Kesehatan akan melakukan pertemuan dengan Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) serta perwakilan Aliansi Global untuk Vaksin dan Imunisasi (GAVI) dan Koalisi Inovasi Kesiapsiagaan Epidemi (CEPI) guna membahas inisiatif COVAX.

Melalui COVAX atau Fasilitas Akses Global Vaksin COVID-19, GAVI bertugas mengoordinasi pengadaan vaksin, sementara CEPI yang memantau riset dan pengembangan calon vaksin.



Lewat inisiatif COVAX, pembelian vaksin COVID-19, jika telah tersedia, akan dilakukan lewat satu pintu yaitu dari Divisi Pengadaan UNICEF di Kopenhagen, Denmark---salah satu sarana pengadaan bantuan kemanusiaan terbesar di dunia.

Dalam skema kerja sama itu, UNICEF bertugas mengoordinasi pembelian dan pengiriman vaksin COVID-19 ke lebih dari 140 negara, termasuk Indonesia, agar setiap negara punya akses yang setara dan terjangkau pada anti virus SARS-CoV-2.

Tujuan kunjungan pemerintah RI ke Inggris dan Swiss juga untuk mendorong penguatan kerja sama jangka menengah dan jangka panjang antara produsen vaksin dalam negeri PT Bio Farma dengan mitranya di luar negeri.

Baca juga: Pemerintah Indonesia sebut vaksin COVID mulai tersedia November 2020

Baca juga: Inggris uji coba vaksin BCG untuk perlindungan dari COVID-19

Baca juga: Ridwan Kamil usul ke Presiden Jokowi agar TNI-Polri bantu edarkan vaksin

Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani

Editor : Yuniardi Ferdinan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020