Koperasi Paguyuban Pasundan di Cianjur Jawa Barat (Jabar) didorong untuk menjadi “rumah besar” alias off taker produk-produk UMKM di wilayah Jabar.
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan dalam keterangannya, Sabtu, mengatakan, cara untuk membangun skala usaha dan meningkatkan daya saing produk UMKM adalah dengan berkoperasi.
"Oleh karena itu kami salah satunya mendorong Koperasi Paguyuban Pasundan di Cianjur agar bisa menjadi Rumah Besar bagi seluruh produk UMKM," ujarnya.
Menurut dia, jika pelaku usaha jalan sendiri-sendiri, usaha yang ditekuninya tidak akan efisien.
“Dengan bergabung dalam wadah koperasi akan tercipta efisiensi yang lebih baik. Dari mulai efisien biaya produksi, promosi, hingga pengadaan bahan baku," kata Rully.
Artinya, lanjutnya, para pelaku UMKM bisa fokus dalam produksi, termasuk meningkatkan kualitas produk. Sementara urusan pemasaran akan dilakukan koperasi.
“Ini yang dinamakan sharing economy atau ekonomi kolaborasi," kata Rully.
Oleh karena itu, pihaknya juga mendorong Koperasi Paguyuban Pasundan untuk mendigitalisasi seluruh kegiatannya termasuk dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan para anggotanya.
"Koperasi dan UMKM harus mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman. Ini saatnya untuk memasuki ekosistem digital. Harus segera membuat aplikasi marketplace atau e-commerce yang menjual produk-produk UMKM Cianjur," katanya.
Baca juga: COVID-19 meningkat, Paguyuban Pasundan minta KPU tunda pelaksanaan Pilkada Serentak 2020
Baca juga: Ketum Paguyuban Pasundan dorong pengurusnya berkiprah di kancah nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
Sekretaris Kementerian Koperasi dan UKM Prof Rully Indrawan dalam keterangannya, Sabtu, mengatakan, cara untuk membangun skala usaha dan meningkatkan daya saing produk UMKM adalah dengan berkoperasi.
"Oleh karena itu kami salah satunya mendorong Koperasi Paguyuban Pasundan di Cianjur agar bisa menjadi Rumah Besar bagi seluruh produk UMKM," ujarnya.
Menurut dia, jika pelaku usaha jalan sendiri-sendiri, usaha yang ditekuninya tidak akan efisien.
“Dengan bergabung dalam wadah koperasi akan tercipta efisiensi yang lebih baik. Dari mulai efisien biaya produksi, promosi, hingga pengadaan bahan baku," kata Rully.
Artinya, lanjutnya, para pelaku UMKM bisa fokus dalam produksi, termasuk meningkatkan kualitas produk. Sementara urusan pemasaran akan dilakukan koperasi.
“Ini yang dinamakan sharing economy atau ekonomi kolaborasi," kata Rully.
Oleh karena itu, pihaknya juga mendorong Koperasi Paguyuban Pasundan untuk mendigitalisasi seluruh kegiatannya termasuk dalam memasarkan produk-produk yang dihasilkan para anggotanya.
"Koperasi dan UMKM harus mampu beradaptasi dengan kemajuan zaman. Ini saatnya untuk memasuki ekosistem digital. Harus segera membuat aplikasi marketplace atau e-commerce yang menjual produk-produk UMKM Cianjur," katanya.
Baca juga: COVID-19 meningkat, Paguyuban Pasundan minta KPU tunda pelaksanaan Pilkada Serentak 2020
Baca juga: Ketum Paguyuban Pasundan dorong pengurusnya berkiprah di kancah nasional
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020