Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, masih menyelidiki penyebab keracunan massal yang menimpa warga Kecamatan Mangkubumi, Tasikmalaya, Jawa Barat, diduga setelah mengkonsumsi makanan dari acara hajatan warga di daerah itu.
"Untuk sampel makanan sudah kami kirim ke Bandung (laboratorium) hasilnya belum diketahui," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat kepada wartawan di Tasikmalaya, Minggu.
Ia menuturkan, tim dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sudah diterjunkan ke lapangan untuk menelusuri lebih lanjut sumber makanan yang dikonsumsi warga di Kecamatan Mangkubumi.
Hasil pemeriksaan sementara terhadap sejumlah pasien, kata dia, ada kuman amoeba dalam tubuh pasien sehingga diduga menjadi salah satu penyebab dalam kasus keracunan itu.
"Hasil pemeriksaan pasien di rumah sakit terdapat kuman amoeba, tapi harus dipastikan lagi kandungan apa yang dimakan oleh pasien," katanya.
Terkait pemeriksaan kondisi sumber air di daerah itu, kata dia, sudah diuji oleh petugas kesehatan dan hasilnya tidak ditemukan kesamaan bakteri di dalam air dengan yang ada dalam tubuh pasien.
Tim medis di lapangan, kata dia, saat ini belum dapat menyimpulkan penyebabnya, sebelum nanti berdasarkan hasil uji laboratorium yang saat ini sedang dilakukan di Bandung.
"Untuk penyebab pastinya nanti menunggu hasil uji lab di Bandung, kurang lebih hasilnya Senin (12/10)," kata Uus.
Ia menyampaikan, total warga yang menjadi korban keracunan hingga harus menjalani perawatan medis di Puskesmas Mangkubumi dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekarjo Tasikmalaya sebanyak 209 orang.
Pasien dari berbagai kalangan usia itu, kata dia, sebanyak 153 orang sudah diperbolehkan pulang dan diwajibkan rawat jalan untuk dipantau perkembangan kesehatannya.
"Sebagian besar sebanyak 153 sudah pulang, dan sisanya masih dirawat di puskesmas, klinik dan rumah sakit," kata Uus.
Sebelumnya, musibah keracunan massal menimpa warga Kecamatan Mangkubumi itu mulai diketahui, Rabu (7/10) setelah banyak warga datang ke puskesmas mengeluhkan sakit yang sama.
Warga yang menjalani perawatan medis di Puskesmas Mangkubumi mengaku mengeluhkan sakit setelah mengkonsumsi makanan dari acara hajatan yang diselenggarakan warga setempat.
Hari berikutnya korban keracunan bertambah, bahkan warga yang menyelenggarakan acara hajatan juga menjadi korban hingga harus mendapatkan perawatan medis.
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya tanggung biaya medis korban keracunan
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya telusuri COVID-19 dari klaster korban keracunan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020
"Untuk sampel makanan sudah kami kirim ke Bandung (laboratorium) hasilnya belum diketahui," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya Uus Supangat kepada wartawan di Tasikmalaya, Minggu.
Ia menuturkan, tim dari Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya sudah diterjunkan ke lapangan untuk menelusuri lebih lanjut sumber makanan yang dikonsumsi warga di Kecamatan Mangkubumi.
Hasil pemeriksaan sementara terhadap sejumlah pasien, kata dia, ada kuman amoeba dalam tubuh pasien sehingga diduga menjadi salah satu penyebab dalam kasus keracunan itu.
"Hasil pemeriksaan pasien di rumah sakit terdapat kuman amoeba, tapi harus dipastikan lagi kandungan apa yang dimakan oleh pasien," katanya.
Terkait pemeriksaan kondisi sumber air di daerah itu, kata dia, sudah diuji oleh petugas kesehatan dan hasilnya tidak ditemukan kesamaan bakteri di dalam air dengan yang ada dalam tubuh pasien.
Tim medis di lapangan, kata dia, saat ini belum dapat menyimpulkan penyebabnya, sebelum nanti berdasarkan hasil uji laboratorium yang saat ini sedang dilakukan di Bandung.
"Untuk penyebab pastinya nanti menunggu hasil uji lab di Bandung, kurang lebih hasilnya Senin (12/10)," kata Uus.
Ia menyampaikan, total warga yang menjadi korban keracunan hingga harus menjalani perawatan medis di Puskesmas Mangkubumi dan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekarjo Tasikmalaya sebanyak 209 orang.
Pasien dari berbagai kalangan usia itu, kata dia, sebanyak 153 orang sudah diperbolehkan pulang dan diwajibkan rawat jalan untuk dipantau perkembangan kesehatannya.
"Sebagian besar sebanyak 153 sudah pulang, dan sisanya masih dirawat di puskesmas, klinik dan rumah sakit," kata Uus.
Sebelumnya, musibah keracunan massal menimpa warga Kecamatan Mangkubumi itu mulai diketahui, Rabu (7/10) setelah banyak warga datang ke puskesmas mengeluhkan sakit yang sama.
Warga yang menjalani perawatan medis di Puskesmas Mangkubumi mengaku mengeluhkan sakit setelah mengkonsumsi makanan dari acara hajatan yang diselenggarakan warga setempat.
Hari berikutnya korban keracunan bertambah, bahkan warga yang menyelenggarakan acara hajatan juga menjadi korban hingga harus mendapatkan perawatan medis.
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya tanggung biaya medis korban keracunan
Baca juga: Pemkot Tasikmalaya telusuri COVID-19 dari klaster korban keracunan
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2020