Bandung, 19/1 (ANTARA) - Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) telah membantu Indonesia menurunkan kasus diare secara signifikan di lingkungan masyarakat yang menerapkan pemanfaatan air bersih dan sanitasi.
Jumlah orang yang menderita penyakit yang disebarkan oleh air mengalami penurunan dari 18,3 persen pada Februari 2007 menjadi 7,7 persen pada Juni 2009 di Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah/Yogyakarta, Jawa Timur, DKI Jakarta dan Papua.
Dalam persiapan lokakarya USAID tentang air bersih dan sanitasi, menurut siaran pers Kedubes AS, di Jakarta, Selasa, Direktur USAID Walter North mengatakan bahwa Program Layanan Lingkungan (Environmental Services Program/ESP) USAID memberikan kontribusi bagi perbaikan kesehatan masyarakat, baik melalui perbaikan pengelolaan sumber daya air maupun perluasan akses ke air bersih dan layanan sanitasi.
ESP adalah sebuah program selama 64 bulan yang melibatkan pemerintah, swasta, LSM, kelompok
masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan pengelolaan sumber daya air dan perluasan akses ke air bersih dan layanan sanitasi.
"Air minum yang tidak aman merupakan penyebab utama diare, yang merupakan pembunuh utama kedua pada anak-anak balita. Tiga dari sepuluh rakyat Indonesia menderita penyakit yang disebarkan oleh air," jelas
North.
"Untungnya, selama beberapa tahun terakhir kita melihat minat dan dukungan yang semakin tinggi yang diberikan oleh pemangku kepentingan untuk meningkatkan akses ke air bersih bagi masyarakat Indonesia," tambahnya.
ESP juga memberikan kontribusi bagi sejumlah perbaikan dalam pengelolaan konservasi kawasan hutan seluas 78.144 hektar dan merehabilitasi 52.561 hektar lahan rusak untuk mendukung konservasi sumber daya air.
Program tersebut membantu lebih dari 1,25 juta orang memperoleh akses ke air bersih dan 60.000 orang memperoleh manfaat dari layanan sanitasi masyarakat. Program ESP, yang dilaksanakan bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dan sejumlah mitra masyarakat sipil, juga membantu mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals).
Johnny Tarigan
(TZ.J003/C/E001/E001) 19-01-2010 17:34:12
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010
Jumlah orang yang menderita penyakit yang disebarkan oleh air mengalami penurunan dari 18,3 persen pada Februari 2007 menjadi 7,7 persen pada Juni 2009 di Aceh, Sumatera Utara, Jawa Barat, Jawa Tengah/Yogyakarta, Jawa Timur, DKI Jakarta dan Papua.
Dalam persiapan lokakarya USAID tentang air bersih dan sanitasi, menurut siaran pers Kedubes AS, di Jakarta, Selasa, Direktur USAID Walter North mengatakan bahwa Program Layanan Lingkungan (Environmental Services Program/ESP) USAID memberikan kontribusi bagi perbaikan kesehatan masyarakat, baik melalui perbaikan pengelolaan sumber daya air maupun perluasan akses ke air bersih dan layanan sanitasi.
ESP adalah sebuah program selama 64 bulan yang melibatkan pemerintah, swasta, LSM, kelompok
masyarakat dan pemangku kepentingan lainnya untuk meningkatkan kesehatan masyarakat melalui perbaikan pengelolaan sumber daya air dan perluasan akses ke air bersih dan layanan sanitasi.
"Air minum yang tidak aman merupakan penyebab utama diare, yang merupakan pembunuh utama kedua pada anak-anak balita. Tiga dari sepuluh rakyat Indonesia menderita penyakit yang disebarkan oleh air," jelas
North.
"Untungnya, selama beberapa tahun terakhir kita melihat minat dan dukungan yang semakin tinggi yang diberikan oleh pemangku kepentingan untuk meningkatkan akses ke air bersih bagi masyarakat Indonesia," tambahnya.
ESP juga memberikan kontribusi bagi sejumlah perbaikan dalam pengelolaan konservasi kawasan hutan seluas 78.144 hektar dan merehabilitasi 52.561 hektar lahan rusak untuk mendukung konservasi sumber daya air.
Program tersebut membantu lebih dari 1,25 juta orang memperoleh akses ke air bersih dan 60.000 orang memperoleh manfaat dari layanan sanitasi masyarakat. Program ESP, yang dilaksanakan bekerjasama dengan Pemerintah Indonesia dan sejumlah mitra masyarakat sipil, juga membantu mencapai Tujuan Pembangunan Milenium (Millennium Development Goals).
Johnny Tarigan
(TZ.J003/C/E001/E001) 19-01-2010 17:34:12
COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010