Cimahi, 12/1 (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Jawa Barat, memberikan penyuluhan tentang Demam Berdarah Dengue (DBD) dan Chikungunya kepada puluhan warga Gang Ledeng I RT03 RW09 Kelurahan Cibabat Kecamatan Cimahi Utara.

Penyuluhun dilakukan di Masjid Sirajul Munir, Selasa, melibatkan empat petugas Puskesmas Cimahi utara, terkait banyak warga di Gang Ledeng I yang terserang penyakit diduga Chikungunya.

Salah seorang petugas Puskesmas Cimahi Utara, Soffi, dari hasil penyelidikan epidemiologi di 27 rumah warga, tujuh rumah warga dinyatakan positif terdapat jentik nyamuk.

"Kalau dari hasil pemeriksaan epidemiologi kemarin (Senin, 11/1), diketahui bahwa tujuh dari 21 rumah dinyatakan positif terdapat jentik," kata Soffi.

Dalam sosialiasi tersebut, warga diberikan penyuluhan tentang ciri-ciri nyamuk penular demam berdarah dan cikungunya, yakni nyamuk aedes aegypti.

Warga juga diberikan pencegahan penularan DBD dan cikungunya tentang pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan 3 M (mengubur, menutup dan menguras).

Sementara itu, Lurah Cibabat, Hendra Gunawan, mengatakan, atas kejadian yang menimpa warga Gang Ledeng I tersebut, pihaknya telah diinstruksikan untuk melakukan penyuluhan PSN, gerakan 3M dan fogging (pengasapan).

"Kasus penyakit yang menimpa warga RT3 ini memang kasus pertama, sebelumnya tidak pernah terjadi. Oleh karena itu, sebagai upaya pencegahan kami akan lakukan PNS sekarang dan besok fogging," kata Hendra.

Hendra menyatakan, kesadaran masyarakat menjadi salah satu penyebab menyebarnya penyakit diduga cikungunya yang menyerang puluhan warga Gang Ledeng I secara serentak.

"Kesadaran masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan yang susah. Oleh karena itu, sekarang gerakan Jumtik, PSN dan 3M disiagkan kembali," katanya.

Sebelumnya, sekitar 28 Gang Ledeng I RT 3 RW 9, Kel. Cibabat, Kecamatan Cimahi Utara, Kota Cimahi diduga terkena chikungunya.

Gejala yang dialami penderita adalah demam, pegal- pegal, dan nyeri di tubuhnya. Bahkan, ada beberapa warga yang tidak kuat berjalan karena merasa persendiannya sakit.

Kondisi yang dialaminya oleh puluhan warga tersebut sudah berlangsung sejak akhir awal Januari 2010.

Menurut penuturan salah seorang warga, Cahyadi (57), awalnya yang dirasakan adalah panas dingin yang disusul oleh demam selama dua hari.

Ia mengatakan, dari hasil gejala awal yang dirasakan ialah demam tinggi, nyeri sendi, lemas, muncul bintik-bintik merah serta lemas.

"Awalnya demam tinggi, nyeri dan ngilu di seluruh badan terus karena lemas saya hanya mampu berbaring di tempat tidur," kata Cahyadi.

Selain menyerang Cahyadi, penyakit yang diduga Chikungunya tersebut, bahkan menyerang satu keluarga seperti yang dialami oleh keluarga Nendah.

Penderita lainnya, Nendah (21), menyatakan, munculnya penyakit tersebut diperkirakan dari serangan nyamuk yang menyerang Gang Ledeng I RT03 awal bulan Januari 2009.
"Pada saat malam tahun baru kemarin, memang nyamuk di sini banyak sekali tidak seperti biasanya. Setelah tahun baru, besoknya saya langsung jatuh sakit dengan gejala mirip pak Cahyadi," kata Nendah.

Nendah menyatakan, lima anggota keluarganya yakni suami, adik ipar, kakak kandung dan dua orang adiknya juga terserang penyakit yang diduga Chikungunya secara bergilir.

"Yang pertama kali terserang itu saya (Nendah) terus ke suami saya (Rohman), kemudian ke kakak kandung saya (Deni Rahmat) terus ke istri kakak kandung saya (Entin) dan terakhir dua adik saya yang kena (Joiece dan Regina)," kata Nendah.

Adjat Sudrajat
(U.PK-ASJ/B/M019/M019) 12-01-2010 12:36:19

Pewarta:

Editor : Irawan


COPYRIGHT © ANTARA News Jawa Barat 2010